JAVASATU.COM- Dr. Wisnu Arfian terpilih dan ditetapkan sebagai Ketua Umum Warga Pengajian Austria (Wapena), untuk masa bakti 2024-2026. Pemilihan berlangsung secara musyawarah dan mufakat, yang dilakukan oleh 12 anggota Dewan Musyawarah Wapena, dalam pertemuan mereka yang berlangsung pada Minggu malam, (04/02/2024) waktu Wina Austria.
“Dengan mengucap bismillahirahmanirahim, amanah kepemimpinan baru Wapena 2024-2026 kami serahkan kepada Dr. Wisnu Arfian”, ucap Sugeng Haryanto selaku Ketua Dewan Musyawarah Wapena, yang memimpin jalannya rapat.
Terpilihnya Ketua baru Wapena ini berselang persis satu pekan sejak Ketua Umum periode sebelumnya (2021-2023), Arya Gunawan Usis, menyerahkan kembali mandat yang diembannya kepada Dewan Musyawarah dalam acara laporan pertanggungjawaban yang berlangsung di masjid As-Salam Wapena, di Rauscherstrasse 7, Wina, Minggu (28/01/2024).
Mekanisme Baru
Proses pemilihan melalui rapat Dewan Musyawarah ini merupakan sejarah baru bagi Wapena yang cikal-bakalnya sebagai organisasi Muslim Indonesia di Austria telah ada sejak sekitar 40 tahun silam. Langkah ini diprakarsai oleh kepengurusan periode sebelumnya, dengan menjadikan Dewan Musyawarah sebagai organ yang representatif, mewakili 6 (enam) simpul masyarakat Muslim Indonesia di Austria yaitu masyarakat umum (Sugeng Haryanto dan Dewi Figl), komunitas pekerja lembaga-lembaga internasional yang bermarkas di Wina (Hadid Subki dan Said Taufik), komunitas karyawan yang bekerja di lembaga nasional Austria (Fajar Juang dan Wisnu Arfian), kelompok mahasiswa (Lukmanul Hakim Zaini dan Adityo D. Sudagung), kelompok pengajian para ibu (Nining dan Khatijah), dan perwakilan masyarakat yang bermukim di luar kota Wina (Dini Dewi dan Endah Ebner).
Dalam pemilihan ini, Dewan Musyawarah mempertimbangkan dan membahas dua nama yang muncul sebagai calon Ketua Umum. Di samping Wisnu Arfian (peneliti pasca-doktoral di Universitas Boku, Austria), calon lainnya adalah Andi Ahmad Junirsah (karyawan Badan Tenaga Atom Internasional/IAEA di Wina). Kedua calon ini merupakan penggiat dakwah di kalangan masyarakat muslim Indonesia dan Asia Tenggara di Austria.
Rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Musyawarah Wapena ini merupakan tindak lanjut dari acara musyawarah anggota Wapena yang berlangsung di hari Minggu, 28 Januari 2024, dengan agenda tunggal yaitu Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dari pengurus lama di hadapan seluruh anggota. LPJ kepengurusan periode 2021-2023 diterima tanpa catatan oleh seluruh anggota. Acara musyawarah anggota tersebut juga dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Austria, Slovenia, dan Organisasi2 Internasional di Wina, Dr. iur Damos Dumoli Agusman beserta istri, Ermita Sitorus, dan Wakil Duta Besar (DCM) Akio Alfiano Tamala beserta istri, Lieke R. Roesli.
Amanah Berat
Setelah dipilih dan ditetapkan sebagai Ketua Umum baru Wapena, Wisnu Arfian menyampaikan permohonan dukungan dari seluruh pihak dalam mengemban amanah.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, ini merupakan amanah yang berat, mohon dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan niat mulia kita bersama yaitu memakmurkan masjid, mempererat tali silaturahim dan semakin menumbuhkan pemahaman masyarakat terhadap Islam yang mengandung nilai dasar yaitu rahmatan lil alamin atau rahmat bagi seluruh alam,” ucap pria yang biasa dipanggil Arfi, yang juga penggemar olahraga bulutangkis ini.
Dalam sambutan penutupan acara musyawarah, Sugeng Haryanto bersyukur dapat menyelesaikan tugas memimpin jalannya rapat dengan baik.
“Alhamdulillah, hari ini Wapena telah berhasil menyelesaikan dengan mulus proses estafet kepemimpinan, melalui musyawarah-mufakat“, ungkap Sugeng lega.
Musyawarah ditutup dengan penuh rasa syukur, di malam musim dingin pada suhu 11 derajat celcius. Ketua Umum terpilih diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis dalam beberapa hari ke depan, terutama terkait dengan pesiapan rangkaian berbagai kegiatan Ramadan dan Idulfitri yang akan dimulai di pekan kedua Maret mendatang.
Sejak 40 tahun Silam
Cikal-bakal Wapena sebagai wadah komunitas Muslim Indonesia (dan juga Asia Tenggara) telah hadir sejak sekitar 40 tahun silam, dirintis oleh warga Muslim yang bekerja di KBRI Wina dan para diaspora Muslim Indonesia lainnya. Semula bernama Warga Pengajian Wina (Wapena), kemudian berubah menjadi Warga Pengajian Austria, seiring dengan bertambahnya anggota yang bermukim bukan hanya di Wina saja, juga di sejumlah kota lainnya di Austria.
Di masa awal kehadirannya, seluruh kegiatan Wapena berlangsung setiap pekan di KBRI. Sejak awal tahun 2012, Wapena pindah ke satu ruangan bawah tanah di Malfattigasse No. 18, yang ditempati dengan cara menyewa. Sejak Januari 2022, Wapena berhasil memiliki masjid sendiri di Jalan Rauscherstrasse 7. Masjid ini diperoleh dengan cara membeli, menggunakan dana wakaf yang diperoleh selama beberapa tahun terakhir. (***)