JAVASATU.COM-GRESIK- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui Dinas Sosial (Dinsos) terus berkomitmen agar program bantuan sosial tepat sasaran. Untuk itu diperlukan data yang valid demi menjaga data yang up to date dan akurat.

Terkait hal tersebut, saat ini, Dinsos Gresik menjalin kerjasama dengan Kemensos RI melalui Pusat Data dan Informasi melakukan Bimtek dan pelatihan kepada desa/kelurahan se-Kabupaten Gresik.
Para peserta diberikan pelatihan terkait dengan pengoperasian aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG). Aplikasi tersebut merupakan aplikasi nasional untuk penerima segala jenis bantuan pemerintah. Aplikasi ini memuat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Selain itu, aplikasi SIKS secara operasional mempermudah pendamping dalam melaksanakan tugas pendataan. Dalam hal ini meliputi assessment Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), verifikasi data, pelaporan bencana, survei bantuan sosial. Serta pelaporan kondisi lapangan secara realtime dilengkapi detail titik kooordinat lokasi PPKS.
Masing-masing pendamping maupun administrasi pangkalan data sebagai petugas yang ditunjuk mempunyai user untuk mengakses aplikasi tersebut. Ini akan memudahkan dalam kunjungan lapangan serta memasukkan data-data yang diperlukan untuk melengkapi By Name By Adresse (BNBA) yang sudah terinput di SIKS Mobile.
Pelatihan dilakukan secara hybrid, yakni secara daring dan luring. Dalam pelaksanaannya diikuti 356 operator desa, 152 pendamping PKH serta pilar- pilar sosial pada Kamis (30/3/2023).
Pelatihan luring dilakukan di ruang Mandala Bhakti Praja kantor Bupati Gresik dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati Gresik Hj. Aminatun Habibah (Bu Min).
Dalam sambutannya, Bu Min mengatakan bahwa hal yang digaris bawahi dalam pelatihan kali ini adalah, pengisian data harus benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Hal ini bertujuan agar penyaluran program bantuan yang diberikan tepat sasaran,” kata Bu Min.
Wakil Bupati perempuan itu juga mengajak semua pilar sosial untuk memberikan dukungan dan kerja sama. Supaya, pelaksanaan program penanganan kemiskinan berjalan baik dan bermanfaat. Seiring dengan komitmen pemerintah daerah dalam menekan angka kemiskinan di Gresik.
“Saya harap antara operator di desa maupun semua pilar sosial untuk saling berkesinambungan. Sebab data itu penting dan jangan sampai salah sasaran apalagi tebang pilih,” tegas Bu Min.
Bu Min menambahkan, data kemiskinan diharapkan sesuai dengan proses verifikasi dan validasi yang matang. Maka kerja keras pilar sosial sangat diharapkan. Agar kekuatan data itu dapat dipertanggung jawabkan dan pelaksanaan program penanganan kemiskinan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Sementara itu, Kepala Dinsos Gresik dr. Ummi Khoiroh menjelaskan, dalam pelatihan kali ini, operator SIKS-NG Dinas Sosial Kabupaten Gresik menjelaskan secara detil tentang teknis verifikasi dan validasi.
“Yakni Basis Data Terpadu menggunakan aplikasi SIKS-NG mulai dari login sampai dengan cara input data,” katanya.
Kadinsos juga melaunching klinik SIKS-NG. Dia berharap klinik dapat digunakan konsultasi terkait penggunaan aplikasi SIKS-NG.
“Nantinya petugas bisa melakukan konsultasi terkait dengan penggunaan aplikasi SIKS-NG maupun problem solving atas kendala yang ditemui di lapangan,” jelas Kadinsos Gresik. (Bas/Nuh)