JAVASATU.COM-MALANG- Sebanyak 130 orang dari 65 lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) se Kecamatan Blimbing Kota Malang mengikuti diklat pemantapan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diselenggarakan Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI), Senin (22/5/2023) bertempat di Gedung Malang Creative (MCC) Kota Malang.

Ketua IGTKI Blimbing, Dra. Hj. Sustiari menyampaikan sambutan selamat datang kepada para peserta yang mengikuti diklat. Diklat dilaksanakan selama dua hari yakni Senin-Selasa (22-23/5/2023).
“Hari pertama materinya hanya teori. Dan hari kedua praktik. Tujuan diklat ini supaya para guru TK di Kecamatan Blimbing lebih memahami penerapan IKM. Saat ini sudah paham, tapi di diklat ini kita mantapkan,” kata Sustiari.
Menurut dia, pada Kurikulum Merdeka, siswa memiliki kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang diinginkan, sesuai bakat dan minatnya masing-masing.
“Terutama pada siswa TK. Guru harus ekstra untuk lebih memahami IKM. Karena berhadapan dengan anak usia dini,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kota Malang, Suwarjana, SE, MM yang diwakili Sekretaris Dinas (Sekdin), Dra. Sri Handayani, MM sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi IGTKI Blimbing.
“Kepada seluruh peserta diklat agar mengikutinya dengan serius materi yang dipaparkan nara sumber tentang implementasi kurikulum merdeka,” pesan Handayani, Senin (22/5/2023).
Diungkapkan Handayani, pada kurikulum merdeka Guru juga memiliki kebebasan dalam memilih perangkat mengajar yang digunakan. Guru bisa memilih perangkat mengajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa-siswanya. Begitu juga dengan sekolah.
“Di Kurikulum Merdeka ini, sekolah juga diberi kebebasan dalam menentukan kurikulum operasional satuan pendidikan yang kontekstual, agar pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa,” terangnya.

Dalam diklat IKM menghadirkan nara sumber Utin Ritayani, SS, M.Pd. Di hadapan peserta diklat ia memaparkan secara gamblang tentang IKM.
“Secara teori, IKM dibagi menjadi dua bagian. Intrakurikuler dan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Intrakurikuler terdiri dari capaian pembelajaran, tumbuh kembang anak, pembelajaran setiap hari, merdeka bermain dan pembelajaran berdiferensiasi. Sedang P5 lebih menguatkan pada karakter potensi lokal”, papar Utin.
Utin berharap kepada peserta diklat memahami dan bisa menerapkan di lembaga sekolahnya masing-masing.
“Setalah mengikuti diklat ini monggo diterapkan di sekolah masing-masing,” tuturnya.

Tambahan informasi, pada diklat hari pertama juga dihadiri Ketua IGTKI Kota Malang, Lutfiyah, S.Psi, M.Pd serta Pengawas TK Henny Susiandari,S.Pd. (Bam/Arf)