JAVASATU.COM- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) kelompok 03 Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang sukses memetakan 31 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Rejoyoso, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Program yang berlangsung selama tiga minggu, 28 Juli hingga 16 Agustus 2025 ini menjadi terobosan untuk mendukung digitalisasi dan pertumbuhan ekonomi lokal.

Dalam program tersebut, mahasiswa tidak hanya mengumpulkan data, tetapi juga melakukan geotagging sehingga setiap UMKM kini bisa ditemukan di Google Maps. Pemetaan ini mencakup empat dusun, yakni Sukosari, Wotgalih, Karangsuko dan Balong.
Menurut Suhaimah, salah satu anggota tim, sektor kuliner mendominasi usaha masyarakat, seperti warung bakso, nasi goreng hingga mi ayam.
Sementara di Dusun Balong, banyak ditemukan produsen kerupuk tradisional, mulai dari rengginang hingga kerupuk singkong.
Selain kuliner, mahasiswa juga mendata usaha di bidang peternakan ayam dan kambing, jasa laundry, bengkel, hingga industri kreatif seperti kerajinan tangan dan persewaan kostum.
Proses pemetaan dilakukan secara terstruktur. Tim KKN-T mendatangi langsung pelaku usaha untuk wawancara, mencatat data perizinan, jam operasional, hingga strategi pemasaran.
Hasil pemetaan kemudian diwujudkan dalam peta digital di Google Maps dan peta fisik yang akan dipasang di Balai Desa Rejoyoso.

Koordinator KKN-T Desa Rejoyoso, Wilga Sultani, menegaskan manfaat besar dari program ini.
“Dengan adanya pemetaan UMKM, masyarakat lebih mudah menemukan lokasi usaha, sementara pelaku UMKM terbantu promosinya di era digital. Harapannya, omzet meningkat dan perekonomian desa makin kuat,” ujarnya.
Wilga berharap, digitalisasi UMKM ini diharapkan berdampak jangka panjang bagi Desa Rejoyoso.
“Selain membantu konsumen menemukan produk lokal, program ini juga membuka peluang kolaborasi pemerintah desa dengan pelaku usaha untuk memperluas pasar. Dengan adanya pemetaan ini, Desa Rejoyoso kini selangkah lebih maju dalam mengintegrasikan teknologi demi memperkuat ekonomi kerakyatan,” imbuh Wilga. (arf)