JAVASATU.COM-MALANG- Di dalam bulan suci Ramadan ada satu hari istimewa yakni pada hari ke 17 Ramadan peristiwa turunnya Al-Quran yang diperingati dengan Nuzulul Qur’an. Dan peringatan hari Perang Badar Kubro.

Tak sedikit umat Islam di seluruh penjuru dunia memperingati momen istimewa tersebut terutama di Indonesia. Seperti yang dilakukan keluarga besar PP Al-Falah Al-Makky, Putat Lor Gondanglegi Kabupaten Malang Jawa Timur.
Meski kondisi diguyur hujan, peringatan Nuzulul Qur’an dengan tema ‘Ngabuburit ala Santri’ tetap berjalan semarak dengan mengedepankan protokol kesehatan (Prokes) yang di gelar pada Selasa (19/4/2022) atau 17 Ramadan 1443 hijriah.
Selain memperingati Nuzulul Qur’an dan Hari Perang Badar Qubro, PP Al-Falah Al-Makky juga memperingati Haul Prof. Dr. Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki dan Hari Kartini.

Acara diawali membaca sholawat oleh santriwan dan santriwati PP Al-Falah Al-Makky di halaman belakang pondok.
Kemudian disusul dengan pembacaan Surat Yasin dan Tahlil sebagai peringatan Haul Abuya Sayyid Muhammad.
Acara selanjutnya adalah penampilan Teaterikal Perang Badar Kubro sebagai wujud pengingat perjuangan para Ahlul Badr dalam membela Islam. Teaterikal diperankan para santriwan.

Bersamaan waktu penampilan teaterikal, sebanyak 20 santriwati melakukan bagi takjil di pinggir jalan raya pintu masuk pesantren.
Uniknya para santriwati membagikan takjil dengan mengenakan pakaian Kebaya. Hal ini sebagai wujud dalam memperingati jasa salah satu pahlawan wanita Indonesia yakni R.A. Kartini.
Selanjutnya, seluruh santriwan dan santriwati berjalan keluar dan berjajar di pinggir jalan sebelum pintu masuk PP Al-Falah Al-Makky untuk melakukan Khotmil Quran dengan tujuan berdoa kepada Allah SWT memohon keselamatan untuk bangsa dan negara.

Khotmil Quran ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Gus H. Luqman Hakim selaku Direktur Pendidikan PP Al-Falah Al-Makky.
“Acara pamungkas adalah buka puasa bersama. Jika pada hari-hari biasa mereka berbuka dengan teman satu kamar saja, maka hari ini mereka berbuka bersama seluruh santri” tutur Gus H. Luqman Hakim. (Saf/Arf)