JAVASATU.COM- Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Sunan Giri Malang menggelar wisuda sarjana Strata 1 (S1) angkatan ke-26 pada Minggu (2/11/2025). Sebanyak 130 mahasiswa resmi dilantik menjadi sarjana hukum.
Dalam momen ini, kampus menekankan pentingnya integritas dan moralitas sebagai pondasi utama bagi lulusan hukum di dunia kerja maupun kehidupan bermasyarakat.

Ketua STIH Sunan Giri, Dr. H. Mochammad Mochtar, SH., M.Si., menegaskan wisuda bukan sekadar seremoni akademik, melainkan ajang refleksi atas tanggung jawab moral seorang sarjana hukum. Menurutnya, ilmu hukum tidak hanya mengajarkan kecerdasan intelektual, tetapi juga membentuk karakter dan kejujuran.
“Ilmu hukum membentuk kita menjadi pribadi yang dipercaya. Selain cerdas secara intelektual, sarjana hukum harus memiliki moralitas tinggi dan integritas dalam setiap langkah,” ujar Mochtar di hadapan para wisudawan.
Mochtar menyebutkan, para lulusan berasal dari dua SK yudisium, yakni angkatan 2020 dan 2021. Dari total 130 mahasiswa, empat di antaranya berhasil meraih predikat lulusan terbaik.
Ia menambahkan, STIH Sunan Giri memiliki keunggulan karena mampu menjangkau berbagai kalangan, baik mahasiswa reguler maupun pekerja yang melanjutkan studi di sela kesibukan.
“Kami ingin lulusan STIH Sunan Giri dikenal bukan karena gelarnya, tapi karena kejujurannya. Wibawa tidak muncul begitu saja, tapi dibentuk dari sikap dan integritas,” tegasnya.
STIH Sunan Giri kini tidak lagi menerapkan sistem penjurusan, tetapi tetap menyediakan dua konsentrasi utama, yakni Hukum Bisnis dan Hukum Litigasi. Langkah ini dilakukan agar mahasiswa lebih fleksibel dan mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia hukum modern.
“Kami melibatkan banyak praktisi hukum, mulai dari pengacara, jaksa, hingga hakim untuk mengajar langsung. Jadi mahasiswa tidak hanya paham teori, tapi juga terbiasa menghadapi realitas praktik hukum,” paparnya.
Selain menyiapkan lulusan yang kompeten, STIH Sunan Giri juga mendorong alumni untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Magister Hukum atau Kenotariatan. Mochtar menegaskan pihak kampus siap memberikan rekomendasi bagi alumni yang ingin meneruskan studi ke universitas ternama seperti Universitas Brawijaya.
“Kami ingin mencetak akademisi dan praktisi hukum yang unggul. Pendidikan hukum harus berkelanjutan, agar sarjana hukum Indonesia semakin berintegritas dan profesional,” ujarnya.
Mochtar menutup sambutannya dengan pesan moral bagi para wisudawan agar menjaga nama baik profesi hukum dan menjunjung tinggi etika.
“Kalau ingin jadi orang besar, jadilah orang yang jujur. Kejujuran adalah pondasi utama dalam menegakkan hukum,” pungkasnya. (arf)