JAVASATU-MALANG- Kepala Baguna DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir merespon viralnya video yang menampilkan baliho Ketua DPR RI Puan Maharani di kawasan bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
![](https://javasatu.com/wp-content/uploads/2021/12/wp-1640152013801.jpg)
Dalam tayangan video yang diunggah oleh akun Instagram @majeliskopi08 itu si perekam dengan audio berkata:
“Gaes ini tempat pengungsian korban erupsi Gunung Semeru di Desa Penanggal, dan ada satu yang menyakitkan hati, kenapa juga meski balihonya banyak gini ya Allah,” katanya sambil memperlihatkan banyaknya baliho yang terpasang.” tulis dalam akun akun Instagram @majeliskopi08.
Menurut pria yang akrab disapa Adeng itu mengatakan, bahwa tidak ada yang salah dalam baliho tersebut dan tidak melanggar etika, karena baliho tersebut mengandung pesan moral, atau curahan empati ‘Mbak Puan’ sebagai penyemangat masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik pasca bencana.
“Faktanya, empati tersebut tidak kemudian hanya lewat baliho, tapi beliau (Mbak Puan) turun langsung ke lokasi bencana menemui para korban, pun juga bantuan yang tak kunjung henti beliau salurkan secara pribadi ataupun lembaga, dari awal bencana sampai sekarang,” tegas Adeng, Rabu (22/12/2021).
Adeng menegaskan, sudah mengetahui si pembuat dan penggunggah video bukan masyarakat asli Lumajang. Dan itu membuatnya prihatin, karena video tersebut diduga diunggah semata – mata karena sentimen politik.
“Ya kita sudah megetahui siapa yang membuat video tersebut dan motifnya apa, tapi ya biarkan saja, masyarakat faham keberadaan orang-orang seperti itu didunia ini hanya pemborosan oksigen saja. Masyarakat Lumajang korban dan terdampak erupsi justru berterima kasih dan menaruh harapan dengan hadirnya Ibu Ketua DPR RI. Sebab mereka melihat dan merasakan siapa yang benar – benar turun lapangan dan ada saat mereka menderita.” ungkap Adeng.
![](https://javasatu.com/wp-content/uploads/2021/12/wp-1640152013772.jpg)
Politisi nyentrik ini pun sangat heran dan justru dirinya prihatin dengan ulah si pembuat video tersebut. Menurutnya kenapa mereka diam ketika mengetahui ada gambar orang di sehelai kain, yang menurut Adeng orang tersebut ada di penjara dan tak mungkin bisa turun ke lokasi bencana malah diberikan dukungan.
Lanjut Adeng, dan bagaimana dengan video viral tentang rekayasa cerita dihadapan Komisi III DPR RI tentang kondisi Habib Mudlor yang diusir 40 orang masyarakat dari desa yang akhirnya 40 orang tersebut hilang ditelan erupsi.
“Kemarin kenapa mereka gak ngonten ketika ada gambar wajah orang naik diatas pohon dilokasi bencana, padahal orangnya ada didalam penjara, jadi masyarakat sudah faham bahwa konten Video mereka bukan kritik tetapi kepentingan politik, bahkan sudah pada upaya framing dari gerombolan orang yang ingin berkuasa dengan melakukan upaya pembunuhan karakter terhadap Mbak Puan, begitu juga dengan akun – akun yang komentar negatif sudah kami selidiki semua melalui tim cyber DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang dan sudah diketahui afiliasi politiknya.” tegas Adeng.
Baca Lainnya: Ketua DPR RI Puan Maharani Orasi Ilmiah di Milad ke 60 USK
Melihat fenomena inilah, Adeng berharap kepada masyarakat dan para relawan, terutama relawan dari Baguna untuk tidak terprovokasi, tetap satu Komando atas perintah Ketua Umum Megawati Sukarnoputri, mengabdi untuk kemanusiaan, dan tidak membeda – bedakan pandangan dan pilihan politik masyarakat dalam meberikan pertolongan demi kemanusiaan.
Adeng menambahkan, sejak terjadinya bencana erupsi Gunung Semeru, PDI Perjuangan seluruh Indonesia hingga saat ini tak henti-hentinya menyalurkan bantuan, bahkan membuat Posko Bencana.
“Bukan hanya korban manusia yang kami rescue tapi juga hewan ternak, bahkan yang paling awal me-rescue hewan ternak adalah Kader PDI Perjuangan dari Baguna DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang yang mendistribusikan pakan ternak langsung ke kandang – kandang ternak” tutup Adeng. (Agb/Saf)