Javasatu,Malang- Agar terhindar dari paham radikalisme dan intoleransi di lingkup masyarakat, terdapat beberapa poin perbedaan yang harus ditekankan. Utamanya dengan terus mempertahankan ciri khas Bangsa Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

Dihadapan forum intelektual yang mengambil tema ‘Radikalisme dan Intoleransi dalam Perspektif Bhinneka Tunggal Ika’ Kapolres Malang AKBP Hendri Umar mengatakan, harus bangga dengan memiliki ke-ber-aneka ragaman yang ada di negara kita.
“Kita harus berbangga hati. Bhinneka Tunggal Ika itu bukan suatu kelemahan, itu kekuatan dari berbagai potensi dan kekayaan yang kita miliki” ujar Hendri, di Gedung Sanika Satyawada Mapolres Malang. Kamis (7/1/2021).
Di Indonesia terdapat beberapa hal yang harus ditekankan kepada seluruh masyarakat, terutama di wilayah Kabupaten Malang agar terhindar dari paparan paham radikalisme dan intoleransi dalam bermasyarakat.
“Berdasarkan fakta masyarakat di Indonesia, kita memiliki kondisi keberagaman perbedaan suku, ras, agama, bahasa dan hal lainnya.Keberagaman ini harus mampu kita bina sebagai modal Bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi” sambung Hendri.
Luasnya wilayah Indonesia membuat keberagaman itu. Maka dengan memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika, dapatnya menjadi pengayom dalam keberagaman di Indonesia.
“Banyak contoh negara yang tidak mampu menjaga keberagaman, yang pada akhirnya pecah antar suku, ras dan agama” jelasnya.
Berita Lainnya: Ahmad Sahroni: Bermimpilah Jangan Ambisi, Motivasi untuk Mahasiswa NasDem Banyuwangi – Nusadaily.com
Untuk itu Polres Malang akan terus berupaya mencegah adanya paham radikalisme dan intoleransi di masyarakat luas Kabupaten Malang.
“Kita melihat potensi Bhinneka Tunggal Ika untuk meredam radikalisme dan intoleransi di Indonesia. Kita harapkan pandangan dan pola pikirnya untuk indonesia yg lebih baik” terangnya.

Sementara itu, dirinya juga menegaskan bahwa keberadaan Indonesia dengan keberagamannya prosesnya sudah final bagi seluruh masyarakat Indonesia dan harus berdiri tegak sampai kapanpun.
“Kita tidak boleh tergoyahkan. NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia, red) berlandaskan Pancasila, sudah selayaknya ada beberapa pihak yang berusaha mengganggu kamtimbas (keamanan dan ketertiban masyarakat, red) di Indonesia harus kita awasi,” tutup Hendri. (Agb/Arf)