JAVASATU.COM-MALANG- Polres Gresik menggelar apel pasukan dan peralatan sebagai bagian dari upaya peningkatan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di Kabupaten Gresik. Apel yang berlangsung di halaman Mapolres Gresik pada Senin (04/12/2023) dipimpin langsung oleh Kapolres Gresik, AKBP Adhitya Panji Anom.
Kapolres Adhitya Panji Anom menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas seluruh potensi, baik sumber daya manusia maupun peralatan, guna mengantisipasi bencana alam yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2023-2024 di wilayah Kabupaten Gresik.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, bencana banjir menduduki peringkat pertama dengan 45% dari total kejadian, diikuti oleh puting beliung sebanyak 26%, dan tanah longsor sebanyak 12%. Hal ini menyoroti bahwa sekitar 89% bencana di Jawa Timur merupakan bencana hidrometeorologi.
“Dengan potensi peningkatan curah hujan pada musim hujan, perlu dibangun kewaspadaan, mitigasi, dan kesiapsiagaan darurat bencana hidrometeorologi,” kata Kapolres.
Apel gelar pasukan ini, lanjut Kapolres, sebagai momentum yang tepat bagi satuan penanggulangan bencana untuk melakukan sinergi dan konsolidasi. Kapolres Gresik menyatakan,
“Kegiatan ini juga merupakan bukti komitmen TNI-Polri dan Pemkab Gresik untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari bencana alam, khususnya menjelang perayaan Natal 2023, Tahun Baru 2024, dan Pemilu serentak tahun 2024,” terangnya.
Masih Kapolres, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam kesiapsiagaan penanggulangan bencana hidrometeorologi di Kabupaten Gresik melibatkan sinergitas dan kolaborasi stakeholder dari TNI, Polri, Pemkab, dan seluruh elemen masyarakat. Tujuannya adalah pengelolaan sumber daya air, pengurangan risiko bencana, dan antisipasi melalui mitigasi untuk meminimalisir dampak yang mungkin timbul dari bencana tersebut.
“Apel gelar pasukan dan peralatan ini diharapkan dapat memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam, serta menjadi bukti konkret komitmen pemerintah dan aparat keamanan dalam melindungi warga dari ancaman bencana hidrometeorologi,” jelasnya mengakhir. (Bas/Nuh)