JAVASATU.COM-MALANG- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumberdaya Air (DPU-SDA) akan membangun command center untuk memantau debit air sungai dan saluran irigasi.
Plt Kepala Dinas PU-SDA Kabupaten Malang, Khairul Isnaini mengungkapkan, gagasan membangun command center itu untuk memudahkan pengawasan terhadap debit air sungai dan saluran irigasi berbasis teknologi yang dinilai cukup penting di Kabupaten Malang.
“Satu command center membutuhkan anggaran antara Rp50 hingga 60 juta. Kami targetkan bisa membangun di 5 lokasi dulu. Rencananya kami akan membangun 7 command center,” kata O’ong sapaan akrab Khairul Isnaini Kusuma, Kamis (4/5/2023) kepada awak media.
Kata O’ong, nantinya command center itu akan terhubung dengan command center pusat di DPU-SDA Kabupaten Malang di Block Office.
“Terintegrasi, sehingga satu data Kabupaten Malang yang di Block Office,” terang O’ong.
O’ong menjelaskan nilai pengadaan untuk command center itu tidak terlalu besar, tetapi bermanfaat, sebab mampu mengoptimalkan kinerja 7 UPT SDA di penjuru Kabupaten Malang.
“Cara kerja command center yaitu merekap semua data terkait sumber daya air. Semua data ditampilkan untuk internal Pemkab Malang,” urainya.
Ia melanjutkan, baik itu irigasi, sungai dan aset. Kemudian, data harian di kawasan sungai dan irigasi di-update setiap hari. Menurutnya, jika ada anomali seperti peningkatan debit air, maka UPT PU-SDA bisa langsung mengambil langkah strategis.
Tujuh lokasi yang dibangun command center, diantaranya kantor DPU-SDA, UPT Ngajum, Kepanjen, Turen dan Tumpang.
“Dengan update harian lewat command center, ketinggian permukaan air, debit dan kerusakan saluran irigasi bisa terpantau langsung,” ujarnya.
Ia menyebut pembangunan command center sudah diawali dengan pilot project pembuatan prototipe di UPT PU-SDA Ngajum.
“Akhir tahun lalu, UPT Ngajum menjadi juara 2 tingkat provinsi dalam lomba operasional pemeliharaan SDA Provinsi Jatim,” bebernya.
“Kerangka command center di Ngajum itu yang direplikasi ke lima lokasi,” lanjutnya.
Ia menegaskan, perangkat baru itu akan lebih meningkatkan kinerja dari sisi anggaran serta SDM.
Ia optimis command center lebih efisien, karena penyampaian informasi tidak dilakukan secara manual ke kantor Kepanjen. (Agb/Nuh)