JAVASATU.COM- Suasana khidmat menyelimuti kompleks Pura Luhur Duwijawarsa, Buring, Kota Malang, saat 160 rohaniawan Hindu dari berbagai penjuru Jawa Timur berkumpul untuk menggelar Tirtayatra dan Santhi Puja, Sabtu–Minggu (5-6/7/2025).

Para rohaniawan yang terdiri dari Jro Gede, Pinandita, dan pemangku itu tergabung dalam organisasi Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) Korwil Jawa Timur. Mereka datang dengan satu tujuan: memanjatkan doa untuk keselamatan, kerahayuan, dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Timur.
Kegiatan ini menjadi momentum spiritual tahunan yang sarat makna. Dihadiri langsung oleh Ketua PSN Jatim, Jro Gede Dr. I Made Jawa Astika, M.MT, acara berlangsung selama dua hari penuh. Dimulai pada Sabtu sore dengan persembahyangan bersama, dan puncaknya digelar Minggu pagi mulai pukul 05.00 hingga 08.00 WIB dengan pelafalan doa-doa Santhi Puja.
“Momentum ini tidak hanya ritual keagamaan, tetapi juga menjadi ajang mempererat tali persaudaraan antar rohaniawan Hindu dari berbagai daerah di Jatim,” ujar Jro Gede Dr. I Made Subakti, MT, selaku ketua panitia kegiatan.
Ia menambahkan, berkumpulnya 160 tokoh spiritual Hindu dari berbagai kabupaten/ kota juga dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan para pemangku.
“Supaya pelayanan kepada umat semakin berkualitas, menyentuh semua lapisan masyarakat, serta tetap sesuai dengan nilai-nilai dharma,” ucapnya.
Kegiatan spiritual tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh Hindu Kota Malang. Di antaranya Ketua PHDI Kota Malang, Prof. Ing. I Made Wartana, MT, Ketua WHDI Kota Malang, Ida Ayu Putu Ginarsih, Ketua Yayasan Pura Luhur Duwijawarsa, dan ratusan umat Hindu dari wilayah Malang Raya.
Acara juga dimangku langsung oleh Romo Mangku I Gusti Ngurah Susanta, SH, yang merupakan pemangku utama di Pura Luhur Duwijawarsa.
Dalam sambutannya, Romo Mangku menyampaikan apresiasi atas kehadiran para rohaniawan yang telah jauh-jauh datang untuk mengikuti prosesi ritual di pura yang dikenal sakral ini.
“Kehadiran beliau-beliau di sini membawa vibrasi positif, tidak hanya bagi umat di Malang, tetapi juga secara spiritual untuk kerahayuan seluruh wilayah Jawa Timur,” tuturnya.
Dalam pelaksanaan Santhi Puja, para rohaniawan memanjatkan doa-doa khusus agar bangsa Indonesia dijauhkan dari bencana, dilimpahi kedamaian, dan diberikan pemimpin yang adil dan bijaksana. Mereka juga berdoa agar generasi muda Hindu tetap berpegang pada nilai-nilai kebaikan dan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami ingin kegiatan ini menjadi refleksi spiritual di tengah situasi dunia yang penuh dinamika. Doa kami untuk masyarakat agar hidup rukun, damai, dan sejahtera,” tambah Jro Gede Made Subakti.
Ia berharap, kegiatan Tirtayatra dan Santhi Puja ini bisa digelar rutin setiap tahun di pura-pura besar di Jawa Timur sebagai bentuk penguatan iman sekaligus pelayanan rohani kepada umat. (Saf)