JAVASATU.COM-MALANG- Pembaretan merupakan salah satu bentuk kegiatan tradisi Korps Marinir sebagai implementasi dari pembinaan aspek kultural sekaligus sebagai momentum penting dan memiliki nilai historis dalam perjalanan karir bagi setiap prajurit Korps Marinir.
Upacara sakral pembaretan 605 prajurit yang terdiri dari 106 Bintara Remaja dan 499 Tamtama Remaja angkatan XXXVIII gelombang dua merupakan simbol keabsahan seorang prajurit menyandang status sebagai prajurit Korps Marinir TNI AL.
Diawali pendidikan dasar kemiliteran di Puslatdiksarmil, lanjut pendidikan kejuruan Marinir pendidikan Komando di hutan Selogiri, dan terakhir latihan praktek KSIT, Opsfib, kursus Tamtama selama satu bulan di Puslatpurmar 4 Purboyo Komando Latih Korps Marinir.
“Pemakaian baret ungu Korps Marinir adalah momentum dan titik awal proses pengabdian kepada bangsa dan negara dengan konsekuensi berkewajiban dan mempunyai rasa tanggung jawab untuk berperilaku dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai luhur dan kehormatan Korps Marinir, kewajiban tersebut sekaligus juga menjadi landasan moral prajurit Korps Marinir dalam melaksanakan penugasannya.” tegas Komandan Korps Marinir (Dankormar), Mayjen TNI (Mar) Suhartono.
Hadir dalam upacara pembaretan Komandan Pasmar 1, Brigjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, M.Tr (Han), Komandan Pasmar 2 Brigjen TNI (Mar) Ipung Purwadi, M.M, Komandan Pasmar 3, Brigjen TNI (Mar) Amir Faisol, S.Sos., M.M,serta pejabat tinggi lainya.
“Mulai saat ini, para Bintara dan Tamtama itu harus menumbuhkan dan memupuk kesadaran bahwa mereka semua adalah prajurit-prajurit profesional kebanggaan rakyat, yang harus berperilaku humanis dan selalu berdiri tampil sebagai garda terdepan namun harus memiliki jiwa kesatria prajurit petarung sejati guna membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.” tambahnya. (agb/krs)