email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Kamis, 23 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

“Memetri” UGM: Pameran Seni dan Kearifan Lokal Hadapi Krisis Iklim

by Redaksi Javasatu
7 Oktober 2024

JAVASATU.COM- Pameran “Memetri” akan segera digelar di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 8-19 Oktober 2024. Acara ini memadukan seni, budaya, dan kearifan lokal dalam merespons krisis iklim, mengusung tema “Jaga Iklim, Jaga Masa Depan” sebagai bentuk peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia.

(Gambar: Istimewa)

“Memetri” merupakan kolaborasi antara seniman ARTJOG, Kementerian PUPR, pegiat lingkungan, dan 13 komunitas.

Kurator pameran, Yoshi Fajar Kresno Murti, menjelaskan bahwa kata “Memetri” berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti memelihara dan menghormati.

“Pameran ini ingin menyampaikan bahwa kearifan lokal memiliki peran penting dalam menghadapi perubahan iklim. Dengan memetik pelajaran dari tradisi nenek moyang, kita bisa menemukan solusi yang berkelanjutan,” ujar Yoshi, Senin (07/10/2024).

ADVERTISEMENT

Pameran ini juga diilhami oleh konsep “telatah, mongso, bantala” (wilayah, siklus waktu, dan tanah), yang menurut Yoshi mencerminkan hubungan erat antara manusia dan alam.

“Kita perlu memikirkan kembali bagaimana manusia seharusnya berinteraksi dengan alam secara harmonis,” tambahnya.

“Pameran ini adalah kesempatan bagi kita untuk belajar dari praktik nyata yang dilakukan oleh berbagai komunitas,” tegas Yoshi.

BacaJuga :

Personel TMMD Malang Turut Takziah Warga Meninggal Dunia di Tengah Program Pembangunan

Polisi Gerebek Arena Sabung Ayam di Menganti, Barang Bukti Dimusnahkan

“Melalui kolaborasi antara seni, tradisi, dan inovasi, kita dapat memahami bahwa menjaga lingkungan bukanlah tugas yang mustahil, melainkan tanggung jawab kolektif,” imbuhnya.

Dua komunitas lokal yang akan terlibat adalah Komunitas Wana Nagara dan Komunitas Kalibiru.

“Kami membayangkan kota yang lebih hijau, di mana ruang terbuka tidak hanya sekadar taman dengan semen, tetapi area alami yang dipenuhi vegetasi,” kata Kurniawan Adi Saputro, atau Inong, pendiri Komunitas Wana Nagara.

Inong dan komunitasnya telah memulai inisiatif penanaman hutan kota di Yogyakarta untuk mengatasi peningkatan suhu dan menjaga ekosistem kota.

Sementara itu, Nangsir Ahmadi dari Kalibiru berbagi tentang pentingnya ekowisata sebagai solusi dalam menjaga kelestarian hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Jika masyarakat tidak melihat manfaat langsung dari keberadaan hutan, mereka akan cenderung membiarkannya rusak,” kata Nangsir.

Komunitas Kalibiru juga mempromosikan teknik “infus bambu,” metode konservasi air yang ramah lingkungan.

“Teknik ini sederhana namun efektif, dan berakar dari kearifan lokal yang sudah digunakan sejak lama,” tambahnya.

Selain Wana Nagara dan Kalibiru, ada 11 komunitas lain dari berbagai daerah yang terlibat dalam pameran ini, masing-masing membawa solusi lokal terhadap tantangan perubahan iklim.

Informasi lengkap dapat diikuti melalui Instagram @habitat.ina. (Nuh)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: UGM

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Hari Santri 2025, Khofifah Tegaskan Santri Harus Melek STEM dan Siap Bersaing Global

Akademisi Soroti Gantangan Malang Satu Titik Mangkrak: “Potensi Besar, Tata Kelola Lemah”

ADVERTISEMENT

Mangkrak Setahun, Wisata Gantangan Malang Satu Titik Terancam Jadi Aset Mati Pemkot

Publik Yakin BGN Makin Fokus Perbaiki Kualitas Program Makan Bergizi Gratis

Wali Kota Batu Ajak Santri Kawal Kemerdekaan dan Bangun Peradaban Dunia

Prev Next

POPULER HARI INI

Dapur SPPG Yayasan Batik Tulis Celaket Malang, Siapkan Sajian Menu ala “Sultan”

Panen Raya 20 Ton Kubis, Lapas Kelas I Malang Siap Ekspor ke Taiwan

Peranan Santri dalam Janji Sumpah Pemuda

Kicaumania Kota Malang Desak Pemkot Buka Kembali Wisata Gantangan Malang Satu Titik

Akademisi Soroti Gantangan Malang Satu Titik Mangkrak: “Potensi Besar, Tata Kelola Lemah”

BERITA LAINNYA

Publik Yakin BGN Makin Fokus Perbaiki Kualitas Program Makan Bergizi Gratis

Sinergi BPJS Kesehatan dan PPAD Perkuat Literasi JKN bagi Purnawirawan TNI AD

Disnaker Kabupaten Pasuruan Hadirkan Pelatihan Kerja Hingga Pelosok Desa

Pengamat Puji Terobosan Korlantas Polri: Bukti Nyata Transformasi Pelayanan Publik Era Prabowo

Pengamat Nilai Setahun Pemerintahan Prabowo: Program SR, Kopdeskel dan MBG Berdampak Nyata untuk Rakyat

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Dapur SPPG Yayasan Batik Tulis Celaket Malang, Siapkan Sajian Menu ala “Sultan”

Panen Raya 20 Ton Kubis, Lapas Kelas I Malang Siap Ekspor ke Taiwan

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Peranan Santri dalam Janji Sumpah Pemuda

Fatayat NU Dukun Meriahkan Hari Santri Nasional 2025 dengan Senam dan Jalan Santai

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved