JAVASATU.COM-MALANG- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang masih menyoroti kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang ditangani Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
Menurut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang Sodikul Amin, memang saat ini penanganan PMK sudah berada dalam tahap pemulihan. Namun skema yang digunakan Pemkab Malang sangat perlu diperbaiki.
“Dalam hal ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tidak boleh hanya mengandalkan iSIKHNAS (sistem informasi kesehatan hewan Indonesia yang mutakhir),” ujar Amin, Sabtu (12/11/2022).
Politikus Nasdem itu mempermasalahkan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) di tubuh DPKH Kabupaten Malang. Namun dirinya tak sepakat jika keterbatasan itu dijadikan alasan untuk tidak optimal dalam melakukan penanganan.
“Sekali lagi kami DPRD memahami bahwa, menangai soal PMK tidak kita sandarkan pada pemerintah saja. Tetapi harus ada upaya lebih baik, yang serius, sungguh-sungguh bahwa kehadiran pemerintah itu ada, nyata dan terukur. Tidak boleh hanya sekadarnya,” jelas Amin.
Bahkan dirinya tak segan meminta kepada kepala OPD yang bersangkutan untuk mundur jika secara sengaja ternyata melakukan penanganan dengan sekadarnya saja.
“Berarti kalau misalnya ada pimpinan OPD yang hanya setengah hati dalam penanganan (PMK) ini lebih baik mundur. Karena dia disumpah dan digaji. Saya pun DPRD kalau tidak mampu atau tidak ada kesungguh-sungguhan untuk melakukan pembenahan penanganan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, mendingan saya mundur,” terang Amin.
Menurut Amin, hal tersebut perlu benar-benar diperhatikan oleh Pemkab Malang dan menjadi evaluasi yang serius. Sebab, kendati wabah PMK telah melandai, masyarakat khususnya peternak masih harus dihadapkan dengan adanya wabah Lumpy Skin Disease (LSD).
Sehingga Amin menilai, Pemkab Malang harus segera menyiapkan langkah antisipasi. Apalagi wabah LSD yang menimbulkan gejalan berupa benjolam pada kulit ternak, disinyalir sudah ada di wilayah Jawa Tengah.
“Setidaknya sudah mulai harus ada sosilisasi tentang apa itu LSD kepada peternak. Dengan berbagai cara. Paling tidak bulan ini sudah ada sosialisasi tentang LSD,” pungkas Amin. (Agb/Arf)