Javasatu,Malang- Akibat berita adanya potensi tsunami di wilayah selatan pesisir Pulau Jawa, Pantai wisata Balekambang atau salah satu pantai yang sudah tersohor di Kabupaten Malang itu mengalami penurunan jumlah pengunjung yang sangat drastis.

Saat dihubungi, Direktur Perumda Jasa Yasa, Ahmad Faiz Wildan menjelaskan, memang salah satunya area wisatanya, juga berpotensi dilanda gelombang besar tsunami. Maka itu berdampak pada jumlah pengunjungnya.
“Cukup berpengaruh, setelah dampak Covid-19 belum usai, kini sudah diterpa lagi dengan kabar potensi tsunami. Dan jelas dampaknya pada penurunan jumlah wisatawan yang datang,” jelas Wildan.
Jumlah angka penurunan pengunjung itu dirasakan Wildan pada akhir bulan September lalu, penurunan jumlah wisatawan mencapai 50 persen.
“Semula 300 wisatawan, menjadi 150 hingga 200 wisatawan. Dengan jumlah 200 di wisata pantai seluas ini, itu masih terlihat sangat sepi sekali,” imbuh Wildan.
Namun begitu, kabar tersebut tidak lantas membuat dirinya serta seluruh personelnya patah arang. Yang artinya, dirinya beserta staf yang mengelola Pantai Balekambang mematangkan kesiapan-kesiapan penanggulangan kebencanaan.
“Kita menyikapinya berusaha tidak mengeluh. Kita tetap berikhtiar. Dan kita tetap berusaha meyakinkan bahwa disini (Pantai Balekambang, red) baik-baik saja, cuaca aman dan laut tetap nyaman untuk dinikmati,” tegas Wildan.
Terakhir Wildan menyampaikan, seandainya bencana itu terjadi, pihaknya sudah mempersiapakan segala sesuatunya, mulai dari proses evakuasi hinga rambu-rambu untuk menyelamatkan diri.
“Kami juga melengkapi apa saja yang dibutuhkan dalam menghadapi bencana. Rambu evakuasi, titik kumpul evakuasi juga sudah terpasang. Dan keresahan yang ada, kita jawab dengan kesiapan tersebut,” pungkas Wildan. (Agb/Saf)