Javasatu,Malang- Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sangat berdampak ke berbagai sektor. Salah satunya Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa milik Pemerintah Kabupaten Malang. Selaku perusahaan pengelola sejumlah destinasi wisata.

“Wisata sepi dampak corona. Tanpa di tutup, sudah sepi dengan sendirinya, tidak ada pengunjung” kata Direktur Administrasi PD Jasa Yasa Kabupaten Malang, Husnul Hakim, Rabu (25/3/2020).
Sejumlah destinasi wisata yang berada dibawah pengelolaan Jasa Yasa, seperti diantaranya pantai Balekambang dan Ngliyep, kemudian pemandian Metro dan Dewi Sri.
“Balekambang terakhir minggu kemarin itu dibuka cuma ada sekitar 200 pengunjung saja. Di tengah kondisi seperti ini memang siapa ya berpikir untuk wisata. Ya otomatis tutup sampai status darurat corona dicabut pemerintah” terangnya.
Selain sepi lanjut Husnul, imbas pemerintah pusat mengeluarkan instruksi terutama untuk berdiam diri di rumah dan menghindari aktivitas di luar rumah, berakibat sepinya pengunjung.
Akibatnya, Husnul mengaku kebingungan untuk menggaji karyawannya. Mengingat Jasa Yasa adalah perusahaan plat merah yang mandiri, dan kini tercatat memiliki 65 orang karyawan.
“Kita kan selama ini mandiri mengandalkan pemasukan dari tempat-tempat wisata itu, tidak dapat dari APBD. Kita akan cari solusinya dan berkoodinasi dengan Pemkab Malang, karena untuk gaji karyawan ini juga tidak sedikit nominalnya” terangnya.

Di sisi lain, Jasa Yasa juga tetap menjaga kebersihan tempat-tempat wisata yang mereka kelola meskipun sepi pengunjung. Masih Husnul, sepinya pengunjung dimanfaatkan untuk menyemprot disinfektan.
“Belum lama ini, secara berkala, penyemprotan disinfektan dilakukan di Balekambang, Ngliyep, Metro dan Dewi Sri” pungkasnya. (Agb/Arf)