email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Kamis, 20 November 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Antisipasi Konflik Antar Elemen Sosial, Teologi Iqra Perlu Diterapkan di Gresik

by Sudasir Al Ayyubi
1 Desember 2022

JAVASATU.COM-GRESIK- Teologi Iqra perlu diterapkan sebagai antisipasi dini untuk menghindari konflik sosial antar elemen masyarakat. Iqra yang dimaknai sebagai kemampuan membaca fenomena yang terjadi, baik secara tekstual maupun kontekstual, akan mampu mencegah dan meredam konflik sosial.

(Foto: Istimewa)

Hal itu disampaikan Hamim Farhan, salah seorang narasumber yang tampil pertama dalam Sosiaslisasi Kewaspadaan Dini terhadap Kerawanan Sosial yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Gresik di Gedung Putri Mijil, Rabu (30/11/2022).

Selain akademisi Hamim Farhan, sosiasilasi itu juga menghadirkan Abdul Muis dari Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Gresik dan Yulianus dari Badan Intelijen Negara (BIN) Korwil Gresik sebagai narasumber.

“Mengapa mesti Iqra, membaca, yang harus kita dimiliki? Dengan kemampuan membaca gejala atau fenomena yang terjadi di masyarakat, maka secara dini kita bisa melakukan langkah antisipatif. Pada gilirannya, potensi gesekan dan kerawanan sosial bisa dihindari,” urai Hamim.

Ia lalu mengangkat isu yang pernah terjadi di masyarat beberapa tahun silam untuk mengingatkan kembali, betapa kemampuan membaca fenomena itu harus dimiliki untuk mencegah lahirnya kerawanan sosial di masyarakat. Isu yang ia maksudkan adalah maraknya isu Ninja dan isu Santet di beberapa daerah di Jawa Timur yang sempat meresahkan masyarakat.

“Mengapa isu itu dihembuskan di Jawa Timur, bukan daerah lain, karena mayoritas masyarakat Jawa timur itu adalah kaum Nahdliyin yang secara kultur memang dekat dengan fenomena tersebut. Demikian juga, mengapa isu flu burung dihembuskan di Jawa Barat. Hal-hal seperti ini yang kita harus jeli. Sebab, bukan tidak mungkin di waktu yang akan datang, muncul lagi dalam bentuk yang berbeda. Siapa aktor dari isu-isu tersebut, secara dini mesti kita kenali,” paparnya.

Sementara Abdul Muis mengungkapkan, dalam masyarakat yang majemuk, wajar kiranya terdapat perbedaan dalam banyak hal, misalnya budaya, agama, atau aspek-aspek lainnya. Dalam perbedaan dan keberagaman itu, selama masyarakat bisa saling toleransi, maka peluang gesekan sosial bisa dihindari.

BacaJuga :

Sineas se-Indonesia Ramaikan Festival Film Pendek MUI Gresik, Vote di Instagram

Polres Gresik Rombak 11 Jabatan Strategis, Kapolres: Demi Tingkatkan Pelayanan Publik

“Yang sering terjadi itu kan, ketika ada perbedaan di lapangan, ada pihak yang memaksakan kehendak, semantara pihak lainnya menolak. Ini sering terjadi di antara para pemeluk agama yang berbeda. Maka, budaya toleransi atau saling menghormati itu harus kita pegang teguh, sehingga peluang munculnya kerawanan sosial bisa dihindari,” ujar Abdul Muis.

Sementara Yulianus yang akrab disapa Yunus menyampaikan, di era informasi yang berkembang sangat cepat, perlu adanya jejaring di antara anggota masyarakat. Hal itu diperlukan, karena dengan adanya jejaring, informasi dan deteksi dini bisa dilakukan, sehingga peluang terjadinya gesekan atau konflik bisa diantisipasi dan diminimalkan.

“Seperti yang saya alami. Di Gresik ini saya sendiri. Tapi saya punya jejaring yang banyak dan luas di berbagai lapisan masyarakat, maka deteksi dini bisa dilakukan dan pada gilirannya bisa dilakukan pencegahan atas kemungkinan terjadinya masalah di lapangan,” ujarnya.

Ia mengingatkan, di era digital seperti sekarang ini, masyarakat hendaknya tak gegabah meneruskan (share) informasi yang biasa beredar di media sosial, tanpa meneliti dulu kebenarannya. Akibat dari sikap gegabah itu, jika informasi yang disebar salah atau hoaks, maka yang menjadi korban akan sangat banyak.

“Selama ini, generasi muda tanpa pikir panjang, selalu meneruskan info yang masuk, baik dari medsos seperti grup WA atau lainnya, tanpa diperiksa lagi kebenaran informasi tersebut. Hal seperti ini bisa menimbulkan gesekan, keretakan, permusuhan yang berujung pada tindak pidana. Kalau sudah berurusan dengan hukum, kan kasihan. Makanya, kita mesti hati-hati,” papar Yunus.

(Foto: Istimewa)

Kepala Bakesbangpol Kabupaten Gresik Nanang Setiawan mengatakan, program sosialisasi seperti ini akan diteruskan ke masyarakat. Bahkan, katanya, selain menambah elemen masyarakat, jangkauan atau area sosialisi terus diperluas.

“Kami akan terus lakukan ini karena memang efektif. Tidak hanya di Kawasan perkotaan, kami juga akan ke daerah-daerah karena yang namanya potensi gesekan dan kerawanan sosial itu bisa terjadi di mana saja,” ujar Nanang. (*)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: Bakesbangpol Gresik

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Batu Street Food Festival 2025 Resmi Dibuka, Sajikan Kuliner Premium Harga Kaki Lima

Perusahaan Rokok di Malang Terancam Eksodus, Urus PBG Paling Sulit, DPRD Janji Bereskan

Kodim Wonosobo Perkuat Sinergi Forkopimda untuk Sukseskan Asta Cita Presiden

Sineas se-Indonesia Ramaikan Festival Film Pendek MUI Gresik, Vote di Instagram

Polisi Malang Jadi “Super Hero”, Edukasi Lalu Lintas di Simpang Empat Kepanjen

Erupsi Semeru, Sejumlah Rumah di Dusun Sumbersari Kamar A Rusak Parah

Pengamat Nasky Puji BNN Tangkap 1.259 Pelaku Narkoba di Seluruh Indonesia

Gunung Semeru Naik Level IV Awas, PVMBG Imbau Warga Jauhi Radius Bahaya

Kota Malang Raih Juara II E-Purchasing Awards 2025, Transaksi Jatim Bejo Tembus Rp35 Miliar

Erupsi Semeru, Polres Malang Tutup Total Jalur Ampelgading Malang-Lumajang

Prev Next

POPULER HARI INI

Erupsi Semeru, Sejumlah Rumah di Dusun Sumbersari Kamar A Rusak Parah

Verifikasi Lapangan Sah, Tapi Ganti Rugi Lahan 7 Warga Pujon Masih Remang-Remang

Erupsi Semeru, Polres Malang Tutup Total Jalur Ampelgading Malang-Lumajang

Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Warga Mulai Mengungsi

Perusahaan Rokok di Malang Terancam Eksodus, Urus PBG Paling Sulit, DPRD Janji Bereskan

BERITA LAINNYA

Kodim Wonosobo Perkuat Sinergi Forkopimda untuk Sukseskan Asta Cita Presiden

Erupsi Semeru, Sejumlah Rumah di Dusun Sumbersari Kamar A Rusak Parah

Pengamat Nasky Puji BNN Tangkap 1.259 Pelaku Narkoba di Seluruh Indonesia

Gunung Semeru Naik Level IV Awas, PVMBG Imbau Warga Jauhi Radius Bahaya

Kota Malang Raih Juara II E-Purchasing Awards 2025, Transaksi Jatim Bejo Tembus Rp35 Miliar

Orientasi TPK 2025 Digelar, Kota Kediri Genjot Penurunan Stunting 17,6 Persen

Awan Panas Semeru Capai Jembatan Gladak Perak

Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Warga Mulai Mengungsi

Presiden Prabowo Targetkan Semua Daerah Punya RS Setara Emirates dalam 4 Tahun

LAKSI Dukung Pendekatan Preventif dalam Operasi Zebra Tinombala 2025

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Dari Kanjuruhan ke Agroindustri, Jejak Pengabdian Lusiani Ferelia yang Tak Pernah Diam

Operasi Zebra 2025 Dimulai 17 November, Pengamat Puji Fokus Humanis Kakorlantas Polri dan Penertiban Balap Liar

12 Tahun Pesona Gondanglegi, dari Karnaval Jadi Ikon Budaya

Konflik Kepemilikan SMK Turen Malang, Dua Yayasan Bertemu di Mapolsek Cari Solusi

Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Warga Mulai Mengungsi

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved