JAVASATU.COM-MALANG- Diberitakan sebelumnya, bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu mengalami defisit Cash Basic anggaran senilai Rp 3 miliar dalam hal keuangan pada pembelian obat untuk pasien.

Sementara itu menurut penjelasan Pelaksana tugas (Plt) Plt Direktur RSUD Kanjuruhan, dr. Bobi Prabowo, Sp.EM, menampik jika pihaknya mengalami pernasalahan itu.
“Kondisi keuangan kami (RSUD Kanjuruhan) dalam kondisi sehat, sampai terakhir kemarin (Desember 2022) keuangan kita (RSUD Kanjuruhan, red) masih ada sisa,” ucapnya, saat dihubungi, Kamis (5/1/2023).
Bahkan Bobi masih mempunyai anggaran cadangan untuk tiga bulan ke depan. Namun, ketika ditanya soal defisit anggaran untuk membeli obat, dirinya menyebut bahwa obat dan alat kesehatan (Alkes) itu sudah terbayar.
“Keuangan masih ada sisa, terakhir Selasa (3/1/2023) kemarin saya cek dan masih aman, kalau untuk obat dan alkes di bulan November 2022 kemarin sudah terbayar, jadi kita bayarnya tiap tiga bulan sekali. Itu semua telah dilaporkan dalam pembukaan BLUD, maupun di pembukaan Rencana Aksi Kerja (RAK), semua sama,” tegasnya.
Bobi mengakui, bahwa jajaran direksi RSUD Kanjuruhan dalam satu tahun hanya dua kali memberikan laporan kepada Dewan Pengawas (Dewas), karena kondisi RSUD Kanjuruhan sehat, dan tetap konsisten memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
“Kami jarang melaporkan atau ada pertemuan dengan, setahun dua kali, atau tiap semester, kita dalam kondisi baik kok, terus kalau sering-sering pertemuan, apa yang dibahas,” tukasnya. (Agb/Arf)