Javasatu,Malang- Daya beli konsumen yang begitu rendah membuat para pengusaha parfum kawasan Wonosari Kabupaten Malang harus putar otak dalam melanjutkan keberlangsungan usahanya.
Bahkan, beberapa pedagang di wilayahnya terpaksa gulung tikar karena tidak bisa menutup biaya operasional sewa ruko.

Seperti Djoni Mustofa, salah seorang pengusaha parfum, wilayah Desa Kebobang. Ia membuka usaha bersama beberapa pedagang lainnya, namun saat masa Covid-19, beberapa rekannya justru menutup usahanya karena kehabisan modal.
Djoni mengaku, perlu ekstra sabar agar bertahan di masa pandemi. Tidak hanya bisnis parfum, namun semua jenis usaha terdampak atas adanya pandemi.
“Perlu kesabaran yang ekstra untuk mempertahankan, bahkan tak hanya usahanya tapi semua jenis usaha, karena disamping perekonomian yang tidak stabil mencari pekerjaan di jaman sekarang juga amatlah sulit.” ujar Djoni.
Berita lain di jaringan kami:
-
Sotong Pangkong Kuliner Khas Pontianak Rambah Hotel Bintang Empat – Nusadaily.com
-
Resep Jukut Ares, Kuliner Khas Bali dari Batang Pohon Pisang – Nusadaily.com
-
Resep Ayam Betutu, Kuliner Bali Kaya Rempah – Nusadaily.com
Djoni adalah salah satu pengusaha parfum yang masih bertahan. Dalam menghadapi masa sulit, ia memanfaatkan media sosial untuk menggenjot omset nya yang kian tertekan. (Wul/Krs)