JAVASATU.COM- Pemerintah Kabupaten (pemkab) Gresik kembali meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Sekretariat Daerah (setda) melalui pelatihan dan pembinaan pegawai yang dibuka pada Selasa (25/11/2025).

Kegiatan berlangsung selama dua hari dan menjadi momentum bagi CPNS serta PPPK baru untuk memahami budaya kerja di Setda Gresik.
Sebanyak 73 pegawai mengikuti kegiatan tersebut, terdiri dari 37 CPNS dan 36 PPPK. Mereka sehari-hari bertugas mendukung layanan pimpinan, menerima tamu resmi, hingga membantu berbagai kegiatan kedinasan.
Pelatihan ini menghadirkan beragam materi penguatan kompetensi aparatur, antara lain Disiplin PNS, Komunikasi Pelayanan Publik, Public Speaking, Service Excellence, Table Manner, serta Etika dan Kepribadian.
Seluruh materi dirancang untuk meningkatkan kesiapan pegawai menghadapi kebutuhan pelayanan internal maupun publik yang semakin dinamis.
Sekretaris Daerah (sekda) Kabupaten Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman, menegaskan bahwa ASN, baik PNS maupun PPPK menjadi support system utama dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat.
“ASN memiliki peran sebagai pelayan masyarakat. Kita harus memastikan pelayanan berjalan baik dan profesional. Disiplin adalah hal pertama yang harus dijaga karena dari situlah integritas dan kualitas pelayanan terlihat,” ujar Sekda Washil.
Ia mengingatkan pentingnya penegakan disiplin ASN sebagaimana diatur dalam PP Nomor 94 Tahun 2021. Menurutnya, aparatur di lingkungan Setda harus membangun tim kerja yang solid, responsif, dan memiliki standar kinerja tinggi.
Sekda Washil juga meminta pegawai menerapkan ritme kerja yang efektif, efisien, dan berorientasi hasil, menghilangkan budaya kerja berbelit, serta mengadaptasi pola kerja yang produktif dan terukur.
Menurut dia, dalam birokrasi yang bergerak cepat, pola kerja ini diperlukan agar setiap kegiatan berjalan tepat waktu, tepat sasaran, dan berdampak nyata.
Sebagai perangkat yang setiap hari bersinggungan dengan dokumen strategis, protokol pimpinan, hingga koordinasi lintas-OPD, pegawai Setda juga dituntut memiliki kemampuan adaptif, teliti, dan cepat merespons. Karena itu, pembinaan semacam ini dinilai penting untuk membentuk pola kerja yang rapi dan terstruktur.
“Etika adalah bagian tak terpisahkan dari profesionalitas ASN,” tambah Sekda Washil.
Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kultur kerja Setda Gresik dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat maupun pimpinan daerah. (bas/nuh)