JAVASATU.COM- Analis politik sekaligus pemerhati sosial, Nasky Putra Tandjung, menilai desakan pencopotan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri dari jabatannya tidak objektif dan sarat tendensi politik. Menurutnya, langkah Irjen Asep selama memimpin Polda Metro Jaya justru sudah tepat, terukur, dan bertanggung jawab demi menjaga kondusivitas Ibu Kota.

“Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo tentu arif dalam mengambil keputusan. Pertahannya Irjen Asep adalah langkah objektif untuk stabilitas internal Polri sekaligus menjaga ketertiban masyarakat Jakarta,” kata Nasky kepada wartawan, Kamis (11/9/2025).
Nasky yang juga alumnus Indef School of Political Economy Jakarta menegaskan, mempertahankan Irjen Asep sebagai Kapolda Metro Jaya di tengah situasi sosial, politik, dan ekonomi yang dinamis merupakan langkah strategis.
“Kapolri butuh sosok loyal dan berdedikasi tinggi menjaga kondusivitas Jakarta yang selalu jadi sorotan publik,” ujarnya.
Menurut Founder Nasky Milenal Center itu, Irjen Asep sudah menunjukkan kepemimpinan humanis sekaligus tegas. Hal ini tercermin saat ia langsung menemui keluarga driver ojol AK yang tewas dalam insiden demo, sekaligus menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
“Kapolda sudah bertindak adil, empati, tapi tetap tegas dalam merespons insiden demonstrasi. Itu menunjukkan kepemimpinan yang bertanggung jawab,” kata Nasky.
Ia menambahkan, Irjen Asep dinilai berhasil mengendalikan situasi Kamtibmas Jakarta melalui koordinasi lintas sektor bersama Presiden RI Prabowo Subianto, Kapolri, TNI, BIN, dan BAIS.
“Langkah cepat Kapolda merespons dinamika aksi massa beberapa hari terakhir menunjukkan komitmen Polri terhadap demokrasi dan keterbukaan,” ujarnya.
Nasky juga menyerukan seluruh elemen masyarakat, mulai dari mahasiswa, tokoh agama hingga aktivis, agar menahan diri dan lebih mengutamakan dialog konstruktif dibanding aksi destruktif.
“Persatuan adalah benteng utama NKRI. Bhinneka Tunggal Ika harus jadi semangat bersama,” pungkasnya. (arf)