JAVASATU.COM-GRESIK- Ratusan warga Desa Dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik melakukan unjuk rasa damai pada Senin (10/2/2025).
Aksi ini dipicu keresahan warga terhadap aktivitas dump truk bermuatan batu urukan untuk Dock PT Orela Shipyard yang dinilai mengganggu kenyamanan dan membahayakan keselamatan.

“Setiap hari saat jam sekolah, kami khawatir dengan keselamatan anak-anak karena dump truk bermuatan berat melintas. Bahkan saat waktu Maghrib, suara bising truk masih mengganggu ketenangan ibadah kami,” ujar Koordinator Lapangan Aksi, Mas Jay.
Warga juga mengeluhkan kerusakan jalan akibat lalu lintas truk tersebut. Jalan yang sebelumnya telah diperbaiki secara swadaya kini kembali rusak parah.
Mohammad Aqib, seorang aktivis sosial setempat, menegaskan bahwa PT Orela harus bertanggung jawab atas kondisi ini.
“Pawai dump truk Orela sudah melampaui batas. Selain beroperasi di luar jam yang seharusnya, mereka juga membahayakan anak-anak sekolah. Kami menuntut agar truk-truk ini tidak lagi melintasi Dalegan dan dialihkan ke jalur Ujungpangkah,” tegas Aqib.
“Warga berharap ada solusi cepat dari pihak perusahaan dan pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan ini sebelum timbul ketegangan lebih lanjut,” imbuhnya.

Perlu diketahui, PT Orela Shipyard, yang berdiri sejak 2011 di Desa Ngemboh, Ujungpangkah, Gresik, merupakan perusahaan galangan kapal yang bergerak di bidang pembangunan dan perbaikan kapal. Meski berkomitmen pada keselamatan dan kualitas layanan, aktivitas operasional mereka kini menjadi sorotan warga akibat dampaknya terhadap lingkungan sekitar.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media Javasatu.com belum berhasil menghubungi PT Orela Shipyard untuk dimintai konfirmasi. (Bas/Saf)