email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Jumat, 5 Desember 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Wahyu Keprabon untuk Sang Pemimpin

Artikel ditulis: Ahli Metafisika, Gilang, Hasil Perbincangan bersama Juru Kunci Gunung Kelud, Mbah Lan

by Redaksi Javasatu
14 Oktober 2021

JAVASATU-KEDIRI- Seorang pemimpin di sebuah wilayah yang dipilih langsung oleh rakyat seperti kepala desa, bupati, gubernur atau presiden diyakini memiliki keistimewaan dibandingkan pemimpin yang tak dipilih langsung oleh rakyat seperti menteri, direktur. Keistimewaan itu diyakini lantaran adanya unsur wahyu keprabon.

Ahli Metafisika, Gilang saat berada di Puncak Gunung Kelud. (Foto: Istimewa)

Sebab, pemimpin wilayah itu juga berkuasa atas makrokosmos (jagat gedhe/besar) dan mikrokosmos (jagat cilik/kecil) atas wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.

Masyarakat Jawa meyakini, mereka yang menerima wahyu keprabon adalah sosok pemimpin sejati. Pemimpin sekaligus satria terpilih yang akan membawa keadilan dan kesejahteraan hidup rakyatnya.

Ada pula yang meyakini, wahyu keprabon adalah restu gaib dari para leluhur dan alam semesta. Atau semacam kepercayaan yang diberikan untuk memimpin suatu kerajaan atau negeri. Mereka yang menerima wahyu inilah yang kemudian diyakini layak menjadi seorang raja atau pemimpin.

Terminologi ini sangat lekat dalam budaya sinkretisme Jawa, di mana seorang raja tidak semata-mata berkuasa atas dunia nyata, namun juga dunia tak kasat mata alias gaib. Keduanya akan saling melegitimasi dan mengukuhkan kekuasaan seorang raja.

Dan hal yang berurusan dengan Dunia tak kasat mata atau Gaib calon pemimpin untuk meraih kekuasaannya mendadak melakukan ziarah kepada makam-makam keramat pepunden khususnya ke petilasan dan Makam Leluhur yangg sudah diyakini oleh masyarakat setempat dengan beberapa tradisi dan budaya untuk memperkuat keberadaannya.

Juru Kunci Gunung Kelud, Suparlan (kanan) bersama Ahli Metafisika, Gilang. (Foto: Istimewa)

Juru Kunci Gunung Kelud, Suparlan (80) yang akrab dipanggil Mbah Lan mengatakan, bahkan sang calon penerima Wahyu keprabon dengan kekuatan keyakinannya mendadak memperbaiki jalan, Cungkup Makam atau mengganti lawon sebagai cara untuk menghargai jasa nenek moyangnya yang telah babat alas di desa atau suatu wilayah yangg akan dipimpinnya nanti. (*)

BacaJuga :

Bupati Kediri Ingatkan ASN Baru: Jangan Langgar Norma, Kerja dengan Hati

Sidang Gugatan Griya Keraton, Pemkab Kediri Diminta Aktif Tagih Fasum-Fasos Pengembang

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: Gunung KeludJuru Kunci Gunung KeludMetafisikaWahyu Keprabon

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Pemkot Malang Buka Posko Peduli Bencana Sumatra dan Aceh

BRI Perkuat Digitalisasi Malang Raya Lewat QRIS Tap Festival 2025

Jamasan Pusaka Jelang Hari Jadi ke-276 Blora, Kasdim Hadir

Wabup Gresik Dorong Relawan MBG Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan

Panglima TNI Tutup Dikreg LIV Sesko TNI 2025, Diikuti 111 Perwira Siswa

Diskusi Nasional: Jurnalis dan Peran Strategis dalam Demokrasi Indonesia

Workshop Statistik Gresik Dorong SDM Berdaya Saing dan Hilirisasi Industri

NUS Innovation Forum Jakarta Bahas Masa Depan Pendidikan Tinggi di Era AI

Wali Kota Kediri Ajak 212 ASN Sambut Pensiun dengan Aktif dan Berkarya

Kota Kediri Resmi Terapkan Parkir Digital, Mbak Wali: Tingkatkan Transparansi dan Keamanan

Prev Next

POPULER HARI INI

BRI Perkuat Digitalisasi Malang Raya Lewat QRIS Tap Festival 2025

Pria Pasuruan Curi Motor di Teras Rumah Lawang, Ditangkap Warga dan Polisi

Magister Administrasi Publik UNISMA Dampingi Kelurahan Ngaglik Kembangkan Potensi Lokal dan Layanan Publik

Panglima TNI Tutup Dikreg LIV Sesko TNI 2025, Diikuti 111 Perwira Siswa

Buku “Satu Abad Stadion Gajayana”, Ungkap Sejarah Stadion Tertua di Indonesia

BERITA LAINNYA

Jamasan Pusaka Jelang Hari Jadi ke-276 Blora, Kasdim Hadir

Panglima TNI Tutup Dikreg LIV Sesko TNI 2025, Diikuti 111 Perwira Siswa

Diskusi Nasional: Jurnalis dan Peran Strategis dalam Demokrasi Indonesia

NUS Innovation Forum Jakarta Bahas Masa Depan Pendidikan Tinggi di Era AI

Wali Kota Kediri Ajak 212 ASN Sambut Pensiun dengan Aktif dan Berkarya

Kota Kediri Resmi Terapkan Parkir Digital, Mbak Wali: Tingkatkan Transparansi dan Keamanan

Bupati Kediri Ingatkan ASN Baru: Jangan Langgar Norma, Kerja dengan Hati

Panglima TNI Tegaskan Operasi Kemanusiaan di Aceh-Sumatra Harus Cepat dan Aman

Kodim Wonosobo Bekali HIPMI Bela Negara Lewat Kewirausahaan

Buku ‘Suntingan Teks Kakawin Lambang Pralambang’ Sajikan Edisi Kritis Naskah Tunggal

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Rute, Tarif dan Jam Operasional Trans Jatim Malang Raya

Sebanyak 139 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat

Karoseri Gunungmas Rambah Segmen Bus, Luncurkan Faz Revolver, Bidik Pasar Nasional

Rayakan 20 Tahun Keris diakui UNESCO, Irjen Pol (Purn) Guntur Usung Tema Keris Kamardikan

Legenda Sepak Bola Malang Raya Gelar Trofeo Tribute Abdulrachman Saleh 2025

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved