Javasatu,Gresik- Mall Pelayanan Publik (MPP) Gresik bisa dipakai tempat akad nikah.
Hal itu dirasakan oleh pasangan Jamin (58) dan Siti Asiah (53) keduanya berasal dari desa Banjaragung Kecamatan Balongpanggang Gresik. Tak tanggung-tanggung, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani Bupati Gresik bertindak sebagai saksi.
Usai melaksanakan grand launching MPP bersama Deputi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan RB) Diah Nataliza pada Rabu (7/4/2021) dan berkeliling setiap bilik layanan kantor NPP tersebut. Gus Yani, demikian panggilan akrabnya langsung didaulat untuk menjadi saksi pernikahan pasangan janda dan duda di Balai Nikah Kemenag Gresik yang ada di kantor layanan MPP Gresik.
“Karena sudah menikah, KTP baru yang telah dirubah statusnya menjadi kawin langsung jadi dan kami serahkan” ujar Gus Yani sambil menyerahkan KTP baru kedua pasangan sekaligus dua buku nikah dan kartu nikah.
Saat ditanya wartawan, apakah MPP bisa dipakai sebagai tempat akad nikah di kemudian hari? Gus Yani menjawab, bisa. Bahkan Bupati muda ini menyatakan akan melengkapi beberapa fasilitas yang dibutuhkan.
Tentu saja tak hanya balai nikah, beberapa gerai layanan lain juga tak kalah menariknya. Ada 22 perwakilan kantor dinas yang ada di Kabupaten Gresik yang membuka layanan di MPP Gresik.
Menurut Gus Yani, Grand Launching kali ini memang re Launching setelah pada 15 September 2019 sudah di soft Launching. “Saat itu saya selaku Ketua DPRD Gresik hadir pada soft Launching” katanya saat sambutan diacar grand Launching kali ini.
“Mestinya grand Launching kali ini dilakukan oleh Kemenpan RB Tjahjo Kumolo, namun mendadak pada pagi tadi Bapak Menteri dipanggil Presiden agar hadir pada rapat terbatas” kata Bupati.
Pada kesempatan itu, Gus Yani Bupati berharap setelah diresmikan MPP ini bisa meningkatkan investasi di Gresik dengan berbagai kemudahan. Intinya ada peningkatan pelayanan birokrasi terutama di bidang perizinan.
“Perizinan harus benar-benar cepat. Kita buka investasi seluas-luasnya agar Investasi mengalir dan bisa memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat” harapnya.
Sebagai Kabupaten yang berjuluk industri, Bupati menyatakan prihatin atas jumlah pengangguran terbuka di wilayahnya. Dia menyebut jumlah prosentase pengangguran di Gresik mencapai 8%. Jumlah itu melebihi angka nasional yang 7% dan Jawa Timur hanya 5%.
Gus Yani Bupati optimis adanya 3 kawasan besar industri yaitu Maspion, KIG dan JIPEE dan didukung kemudahan perizinan dan investasi, kedepan bisa memberikan angin segar untuk mengurangi jumlah pengangguran di Gresik.
Diah Nataliza yang mewakili Kemenpan RB saat menyampaikan bahwa MPP Gresik adalah MPP yang ke 40 di Indonesia. Sesuai yang diharapkan Presiden RI, agar MPP ini bisa melaksanakan percepatan reformasi birokrasi dan memudahkan proses perijinan.
“Agenda penting yang harus kita laksanakan yaitu perbaikan kualitas pelayanan public agar kepercayaan masyarakat semakin meningkat. Jangan lupa, agar SDM aparatur terus ditingkatkan” pesannya saat membacakan sambutan Menpan RB.
Dia juga menyampaikan selamat kepada masyarakat Gresik atas diresmikannya MPP ini, semoga MPP bisa menjawab kebutuhan masyarakat. Disinilah negara hadir di tengah masyarakat.
Selain Diah Natalisa, beberapa Pejabat Kemenpan RB juga hadir yaitu Agus Uji Hantara Plt Deputi RB Kunwas, Jufri Rahman staf ahli bidang otoda, Yoyon Tony Surya Putra staf Sus bidang anti radikalisme, Saifudin Latief staf sus Bidang Pelayanan Publik dan Umum dan Rahmad Setyadi staf susbidang Anti Korupsi.
Sedangkan dari jajaran Pemkab Gresik, selain Bupati tampak hadir Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Jajaran Forkopimda Gresik, serta undangan dari berbagai kelompok kepentingan dan asosiasi. (Bas/Arf)