JAVASATU.COM-MALANG- Rencana pembangunan jalan Tol yang menghubungkan Kota Malang menuju Kota Kepanjen di Kabupaten Malang bakal mundur. Ini karena adanya evaluasi terhadap pembebasan lahan.
Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Tomy Herawanto menjelasakan bahwa, Trase jalan tol Malang-Kepanjen Kabupaten Malang mengalami perubahan. Target tol Malang-Kepanjen tuntas di tahun 2024, akan mundur.
“Ya untuk trase ini masih ada pembicaraan lagi, masih dimungkinkan untuk penyesuaian trase kembali, ” jelas Tomy, Senin (16/1/2023).
Menurut Tomy, imbas adanya rencana perubahan trase, maka akan berdampak dengan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan panjang jalan tol Malang menuju ke Kepanjen.
“Intinya trase jalan tol Malang- Kepanjen belum final. Nampaknya ada pengaruh dengan lokasi yang menjadikan rencana kita sebelumnya, diantaranya kampus UB,” urai Tomy.
“Trase yang ada akan melewati Kampus UB di Kepanjen, menjadi bahasan tadi itu, ” sambungnya.
Menurut Tomy, perubahan trase sangat berpengaruh pada pola pembebasan lahan. Misalnya pada pembebasan tanah pribadi, tanah kas desa dan atau tanah aset pemerintah. Maka ini sangat berbeda dalam pola penyelesaiannya.
“Maka sekarang ini ada pembicaraan teknis di tim dengan pertimbangan mana yang lebih cepat dari sisi waktu dan investasi,” terang Tomy.
Awalnya ditarget pembangunan jalan tol itu akan tuntas di tahun 2024, namun harus mundur dan belum diketahui kapan akan selesai. Tomy juga menyebut bahwa, dengan perubahan trase, maka juga akan mempengaruhi besaran investasi.
“Inti pokok adalah penuntasan pembangunan jalan tol Malang-Kepanjen mundur dari target penyelesaiannya,” tukasnya. (Agb/Saf)