JAVASATU.COM-MALANG- Perkara kecelakaan kerja atau laka kerja yang terjadi di Pabrik Gula (PG) Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang yang menewaskan satu orang karyawannya telah memasuki babak awal persidangan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Malang, AKP Wahyu Riski Saputro, memastikan, bahwa berkas penyidikan itu sudah selesai.
“Sudah tahap dua mas. Sudah kita serahkan ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang,” tegas Riski, Kamis (6/10/2023).
Sementara itu, Kasi Intel Kejari Kabupaten Malang Deddy Agus Oktavianto, pada hari Kamis kemarin sudah dilakukan sidang perdana, dengan materi dakwaan.
“Agenda sidang berikutnya Kamis (12/10/2023) dengan agenda menghadirkan para saksi. Ada 4 orang saksi, dari pihak pabrik gula dan masyarakat,” kata Deddy.
Deddy menambahkan, dalam sidang tersebut terbagi dua berkas. Pertama untuk perkara 5 orang PG Kebonagung dengan jeratan pasal Pasal 221, Kitab Undang-undang Pidana (KUHP).
lanjutnya, pada pasal 221 KUHP tentang tindak pidana yang dilakukan oleh pelaku, terbukti berupaya menghalang-halangi suatu proses hukum atau disebut dengan istilah Obstruction of Justice.
“Berkas satu ada lima orang terdakwa. Jeratan pasal 221 tentang perintangan penyidikan,” ucapnya.
Sedang berkas kedua, sambung Deddy, untuk satu orang terdakwa dengan jeratan pasal 359 KUHP. Adapun pasal tersebut, berbunyi barangsiapa karena kelalaiannya menyebabkan orang lain mati, dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun penjara.
“Jadi ada dua berkas terpisah. Agenda selanjutnya menghadirkan keterangan saksi saksi,” pungkas Deddy.
Sebagai tambahan informasi, dalam kecelakaan kerja itu merenggut satu korban jiwa atas nama M Faruk (25) warga Jalan Langsep, Kecamatan Pakisaji. Karena terjatuh dari atap hingga masuk mesin mixer. Polisi kemudian melakukan penyelidikan. Namun terkesan ditutupi.
Adapun ke 6 orang pejabat PG Kebonagung yang jadi tersangka berinisial HR (Jabatan Kabag), LAW (Jabatan Kabag), H (Jabatan Kasi), FR (Jabatan Kabag), IM (Jabatan Kasi) dan juga ANC dengan Jabatan Kasubsi. (Agb/Saf)