email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Sabtu, 18 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Tambangan Selokajang Blitar Diperkirakan Ada Sejak Era Hindu-Buddha

by Bagus Ary Wicaksono
29 Juli 2021

JAVASATU-BLITAR- Jejak masa lalu Tambangan Selokajang ternyata lintas masa dan melampui peradaban modern. Bagi warga Blitar dan Tulungagung, tambangan adalah nama lain untuk kapal penyeberangan. Tak kurang ada tiga tambangan di wilayah Selokajang. Pertama di bawah Jembatan KA Nguri, kedua tambangan Pandawa Putra Selokajang-Rejotangan dan tambangan di dekat Goa Tumpuk.

Dermaga Tambangan Pandawa Putra Selokajang-Rejotangan. (Foto: Bagus Ary Wicaksono/Kliktimes.com)

Menurut M. Dwi Cahyono, arkeolog Universitas Negeri Malang (UM), tambangan di daerah aliran sungai Brantas punya sejarah panjang. Khususnya Dermaga Tambangan Pandawa Putra di kawasan Selokajang Kecamatan Srengat Blitar. Tambangan ini menghubungkan Kabupaten Blitar dan Kecamatan Rejotangan di Tulungagung.

“Punya jejak sejarah yang amat tua, di Selokajang kita tahu ada situs Hindu Budha, bisa dari era kapan, masa Singhasari hingga Majapahit. Ada situs Islam, Ki Ageng Sengguruh di seberangnya juga,” ungkap tim ahli dari kliktimes.com partner dari javasatu.com ini, Kamis (29/7/2021).

Jika di kawasan Selokajang ada Situs Hindu-Buddha, maka di sisi seberang sungai ada Makam Ki Ageng Sengguruh. Di makam, ini kata Dwi, batu-batunya terlihat adalah tinggalan pra Islam ke Islam. Artinya sebagai suatu areal seberang sungai dan Selokajang adalah areal historis. Sudah ada sejak sebelum masa Hindhu Buddha lalu perkembangan Islam hingga sekarang.

ADVERTISEMENT

“Tambangan sudah ada sejak ada permukiman kuno di daerah itu. Kalau pemukiman kuno sejak Hindu Buddha maka berarti sudah ada tambangan di sana,” ungkap dia.

Secara tekstual atau susastra, menurut Dwi, tambangan dulu sebutannya panambangan. Istilah itu tertulis dalam sumber data tekstual sejak Majapahit bahkan sebelumnya. Sekarang memang tambangan sudah agak modern, tapi tetap terhubung dengan kata tambang. Yakni tali yang terbentang di seberang sungai.

“Jadi tambangan, menunjuk pada perahu penyeberangan yang menyambungkan tambang dari seberang kiri dan kanan. Bukan aliran dari hulu ke hilir,” imbuhnya.

BacaJuga :

Dongeng “Mimi dan Roro” dari Pak Mbois, Saat Nilai Toleransi Ditanamkan Lewat Cerita Anak

Kapolres Gresik Ajak Komunitas Sepak Bola Jaga Sportivitas Lewat Pembukaan Akbar Arena

Nampak para petugas tambangan menarik tali tambangan supaya perahu mendekat ke daratan disisi seberang. (Foto: Bagus Ary Wicaksono/Kliktimes.com)

Perahu tambangan ini menyeberangkan dengan tali bentang tambang, maka disebut tambangan. Ciri tambangan ada tali bentang supaya perahu tak hanyut. Dwi memperkirakan, aliran Sungai Brantas berarti sangat besar ketika itu.

“Jangan bayangkan aliran sekarang, sekarang mungkin 1/3 dari aliran yang dulu. Sehingga lebih panjang bentangnya. Jika sekarang 10 meter, maka dulu bisa 30 meter hingga 50 meter,” urainya.

Perahu tambangan seperti di Selokajang memang ciri khas di Sungai Brantas. Di Bengawan Solo seperti hilir sungai kawasan Lamongan, sudah tak memakai bentangan melainkan mesin. Di Lamongan perahu penyeberangan sudah pakai mesin, namun kata Dwi, di Brantas juga ada yang pakai mesin ada juga.

Sementara itu, kliktimes.com melihat langsung tambangan Pandawa Putra yang menghubungkan Selokajang-Rejotangan. Ini adalah salah satu tambangan terbesar penghubung Blitar-Tulungagung. Sebab bisa menampung mobil dan kendaraan dengan roda hingga enam.

Tarif Tambangan Selokajang-Rejotangan. (Foto: Bagus Ary Wicaksono/Kliktimes.com)
Baca Juga:
  • Sabar Wahai Traveler, Sebentar Lagi KA Nusa Tembini Meluncur – Kliktimes.com

Tarif di tambangan Pandawa Putra ini memakai sistem satu kali jalan. Dengan tariff mulai dari roda dua Rp 3.000, roda tiga Rp 5.000, roda empat kosong Rp 12.000, roda empat bermuatan Rp 15.000, elf engkel Rp 15 ribu, elf/engkel bermuatan Rp 20 ribu dan termasal roda enam Rp 25 ribu.

“Selama masa PPKM ini sepi yang nyeberangan, namun keberadaan Jembatan Baru Ngujang tak mempengaruhi kendaraan yang lewat tambangan ini,” aku Hari salah satu pekerja tambangan kepada javasatu.com, Kamis (29/7/2021). (Ary)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: Dermaga Tambangan Pandawa Putra SelokajangPerahu PenyeberanganPerjalanan dan WisataTambangan Selokajang Blitar

Comments 2

  1. Ping-balik: Warga Kota Blitar Gugat Wali Kota - Javasatu
  2. Ping-balik: Wali Kota Blitar Digugat Warganya, Minggu Depan Maju PTUN - KlikTimes

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Prabowo Tanggapi Isu Keracunan MBG: 1,4 Miliar Porsi, Kasus Hanya 0,0007 Persen

Dongeng “Mimi dan Roro” dari Pak Mbois, Saat Nilai Toleransi Ditanamkan Lewat Cerita Anak

ADVERTISEMENT

Kapolres Gresik Ajak Komunitas Sepak Bola Jaga Sportivitas Lewat Pembukaan Akbar Arena

TNI Doa Bersama di Papua untuk Keselamatan Prajurit dan Presiden Prabowo yang Berulang Tahun

Warga Binaan di Gresik Diajak Perbanyak Ampunan dan Semangat Berubah

Prev Next

POPULER HARI INI

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Fatayat NU Dukun Meriahkan Hari Santri Nasional 2025 dengan Senam dan Jalan Santai

Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Publik Nilai Arah Indonesia Lebih Menjanjikan

Warga Bekasi Suarakan Dukungan untuk Program Makan Bergizi Gratis dan Kinerja BGN

Dua Pria di Gresik Ditangkap Polisi Edarkan Sabu, 12 Paket Diamankan

BERITA LAINNYA

Prabowo Tanggapi Isu Keracunan MBG: 1,4 Miliar Porsi, Kasus Hanya 0,0007 Persen

TNI Doa Bersama di Papua untuk Keselamatan Prajurit dan Presiden Prabowo yang Berulang Tahun

Warga Bekasi Suarakan Dukungan untuk Program Makan Bergizi Gratis dan Kinerja BGN

Kapolri Cek Proses Food Security Test SPPG Polri di Semarang, Pastikan Mutu Makanan Terjamin

Kapolri Resmikan 35 SPKT Baru di Jateng, Dorong Layanan Polri Lebih Cepat dan Transparan

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Penganiayaan Siswa SMPN 28 Kota Malang, Disdikbud Diminta Bertindak

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Dua Siswa SMPN 28 Kota Malang Sempat Berkelahi, Kini Sudah Berdamai

Fatayat NU Dukun Meriahkan Hari Santri Nasional 2025 dengan Senam dan Jalan Santai

Kasus Perkelahian di SMPN 28 Kota Malang, Ketua Fraksi PKS Minta Pemkot Evaluasi Sistem Pengawasan Sekolah

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved