Javasatu,Malang- Kapolres Malang AKBP Hendri Umar dalam rilis di Polsek Tumpang menyebutkan, bahwa pelaku penggelapan 19 mobil rental itu dilakukan oleh pasangan suami istri (pasutri).
Dalam modusnya AB (suami) dan NS (istri) menyewa mobil beralasan untuk keperluan atau operasional koperasi yang dikelola oleh pasutri itu.
“Kejadiannya diperkirakan di bulan September 2020 silam, dimana si suami-istri ini kebetulan mempunyai koperasi di wilayah Tumpang di Desa Duwet yaitu Koperasi Karya Tani. Nah, atas dasar itulah mereka melakukan upaya untuk sewa mobil rental yang alasannya untuk operasional,” terang Hendri, Senin (22/2/2021).
Menurut Hendri, kedua pelaku tersebut menyewa mobil dengan jangka waktu yang berbeda-beda.
“Jangka waktunya ada yang sepuluh hari sampai satu bulan. Kalau yang sepuluh hari itu dibayar Rp3 juta, dan mobil mereka bawa. Tapi, di hari ke sembilan atau ke delapan, mobil itu di gadaikan ke pihak ketiga,” jelasnya.
Setelah mendapatkan mobil sewaan, oleh pelaku dipindah tangankan atau digadaikan. Masing-masing untuk mobil Toyota Avanza dan sejenisnya digadaikan Rp25 juta sampai Rp30 juta, sedangkan untuk kendaraan Toyota Innova Reborn digadaikan seharga Rp50 juta sampai Rp75 juta.
“Pasutri ini terus menerus penggelapan mobil dan akhirnya salah satu korban yang kenal dengan anggota Polsek Tumpang melaporkan peristiwa itu,” sambung Hendri.
Atas dasar laporan itulah, tim gabungan dari Polsek Tumpang dan Polres Malang yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Malang, akhirnya berhasil mengamankan NS. Sementara AB saat ini masih dalam pengejaran.
“Istri pelaku NS ini kami tangkap secara paksa, sedang sang suami (AB) saat ini masih dalam pengejaran, Insya Allah dalam waktu dekat sudah tertangkap,” tukasnya.
Akibat perbuatannya, kedua pelaku yang merupakan pasangan suami-istri dijerat dengan pasal 372 jo 378 tentang penipuan dan penggelapan dengan sanksi hukumnya empat tahun penjara. (Agb/Arf)