Javasatu,Banyuwangi- Ledakan kasus COVID-19 di Banyuwangi semakin meluas. Bahkan, saat ini muncul tiga klaster Puskesmas dengan total 18 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif corona.
“Saat ini sudah ada tiga klaster Puskesmas. Pertama, klaster puskesmas Licin, tempatnya nakes yang meninggal tadi. Ada tambahan 4 orang nakes yang positif. Jadi total ada 5 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono, saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (24/6/2021).
Klaster kedua, yakni berasal dari Puskesmas Kedungwungu. Total ada 8 orang nakes yang positif COVID-19, satu orang diantaranya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
“Yang ketiga, klaster Puskesmas Tegaldlimo. Ini ada 5 orang nakes yang terpapar. Jadi total keseluruhan sudah ada 18 orang nakes yang positif COVID-19,” ungkap Widji.
Menurut Widji, nakes yang meninggal dunia ini merupakan perawat yang bertugas sebagai tenaga tracer di Puskesmas Licin. Selama ini Ia berada di garda terdepan dalam penanganan COVID-19, sehingga intens berinteraksi dengan pasien positif.
“Kita tidak tahu secara pasti tertularnya dari mana. Namun yang pasti, almarhumah orang yang intens berinteraksi dengan pasien COVID-19. Karena dia bertugas sebagai tracer. Tidak ada komorbid, ia masih muda,” ungkapnya.
Sudah Jalani Vaksinasi
Diakui Widji, seluruh nakes yang terpapar COVID-19 ini sudah menjalani vaksinasi sebanyak dua dosis. Mereka mengikuti vaksinasi pada gelombang pertama, sekitar Bulan Maret 2021. Namun demikian, menurutnya, penularan virus corona tidak bisa hanya dilakukan dengan vaksinasi, melainkan juga tetap harus dengan melaksanakan protokol kesehatan.
“Rumus pencegahan penularan COVID-19 ada dua. Yakni protokol kesehatan dan vaksinasi. Meskipun tidak menghambat penularan, vaksinasi diyakini bisa meringankan gejala ketika terpapar COVID-19. Bahkan sebagaian juga bisa menghambat penularan. Dibandingkan dengan jumlah keseluruhan nakes di Banyuwangi, nakes yang terpapar relative masih sedikit,” katanya.
Oleh sebab itulah, Widji mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, sekalipun sudah menjalani vaksinasi sebanyak dua dosis.
“Karena herd immunity kan belum terbentuk. Herd immunity terbentuk minimal 70 persen dari populasi sudah vaksinasi. Ini kan jumlah yang belum divaksinasi masih lebih banyak. Sehingga potensi penularan masih ada,” tukasnya.
Baca artikel lain:
-
Seluruh Pasien Covid Varian Delta India di RSLI Dinyatakan Sembuh – Nusadaily.com
-
Pemkot Malang Targetkan Vaksinasi ke 180 Ribu Warga Selesai Juli 2021 – Nusadaily.com
-
Kasus Covid-19 di Kota Malang Naik, Pemkot Malang Ajukan Perpanjangan Safe House – Nusadaily.com
-
Bank Sampah Makassar Kumpulkan 374 Kilogram dari Pasar – Nusadaily.com
-
Kisah Anak Mendiang Debitur Bukopin, Nanggung Bunga dan Denda Rp3 M dari Hutang Rp1,3 M – Nusadaily.com
Dilansir dari data COVID-19 Jawa Timur, penambahan kasus tertinggi di Jatim selama dua hari berturut-turut Banyuwangi menyumbang. Rabu (23/6) penambahan kasus di Banyuwangi mencapai 79 orang dan pada Kamis (24/6) mencapai 88 kasus.
Total, sejak pandemi COVID-19, jumlah warga Banyuwangi yang terpapar virus corona mencapai 7.130 orang, 5.975 orang diantaranya dinyatakan sembuh. Saat ini masih ada 444 kasus aktif, sementara jumlah pasien meninggal dunia mencapai 711 dengan fatality rate 9,97 persen. (Ozi/Lna)-(Nd/Js/Arf)
Comments 3