JAVASATU.COM- Grup musik Arca Tatasawara hadir membawa warna baru di dunia musik dengan mengusung world music yang terinspirasi dari kekayaan budaya Nusantara.

Beranggotakan tujuh musisi, kelompok asal Malang ini mengambil nama dari relief di Candi Jago, Tumpang, yang menggambarkan para seniman dengan alat musik pada masa Kerajaan Singhasari abad ke-13.
Nama Arca Tatasawara dimaknai sebagai “keindahan bunyi yang kokoh tertata”. Filosofi itu menjadi dasar musikalitas mereka dalam menciptakan karya, mulai dari lirik bertema adat dan alam Nusantara hingga kolaborasi seni lintas budaya.
Personelnya terdiri dari Nova (vokalis, kecapi), Mohammad (bass), Toetut (biola), Adityaradit (drum), Koko (gitar), Fisal (suling, kendang, terompet), dan Agus Wayan (sape, panting).
Perpaduan instrumen tradisional dan modern membuat musik mereka unik sekaligus berakar pada identitas Indonesia.
“Arca Tatasawara kami pilih karena terinspirasi dari pahatan candi di Malang. Kami ingin mengenalkan bahwa warisan leluhur tidak hanya bisa dinikmati secara visual, tapi juga bisa hidup lewat musik,” ujar Nova, vokalis Arca Tatasawara, Jumat (3/10/2025).
Sejak resmi memakai nama baru pada 2023, Arca Tatasawara sudah tampil di berbagai panggung, mulai dari Festival Mbois Malang, Eksotika Bromo, hingga Kaltim Ethnic Festival.
Setiap penampilan selalu menghadirkan nuansa etnik dipadu sentuhan modern, lengkap dengan kolaborasi tari tradisi, reog, hingga seni topeng.
Dengan visi mempererat persaudaraan lewat musik dan budaya, Arca Tatasawara bertekad menjadikan musik sebagai media pelestarian sejarah sekaligus pembangkit nasionalisme.
“Kami ingin generasi sekarang tahu, bahwa pahatan candi bukan sekadar peninggalan, tapi juga sumber inspirasi untuk berkarya,” tegas Nova. (saf)