JAVASATU.COM-GRESIK- Upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) di SMP YPI Darussalam 1 Cerme menghadirkan cerita dan kenangan yang mengharukan. Dengan gagasan dari anggota IPNU IPPNU SMP YPI Darussalam 1 Cerme, seluruh guru turut serta sebagai petugas upacara, menciptakan suasana luar biasa untuk merayakan kehebatan para Guru.
Selain itu, kejutan istimewa dari anggota IPNU IPPNU. Setiap guru diberi setangkai mawar merah sebagai ungkapan rasa sayang dan penghargaan. Sebuah aksi yang membuat suasana semakin penuh kehangatan.
Sebuah momen menyentuh terjadi ketika salah satu siswi membacakan puisi, menunjukkan kasih sayang mereka kepada semua guru.
“Saya coba untuk menunjukkan kepada semua Bapak Ibu guru. Bahwasannya kita semua begitu sayang kepada beliau semua. Seperti halnya kita sayang kepada orang tua kita sendiri. Maka itu, saya coba menunjukkan rasa kasih sayang dengan setangkai bunga mawar,” ungkap Delvin, Ketua IPNU IPPNU, SMP YPI Darussalam 1 Cerme, Sabtu (25/11/2023).
Tidak hanya itu, paduan suara turut meramaikan acara dengan membawakan lagu ‘Maha Guru’ yang dipopulerkan oleh Mayada. Pilihan lagu tersebut diakui sebagai trobosan yang pas untuk momen tersebut, sejalan dengan semangat Hari Guru Nasional.
Harianto, selaku Kepala Sekolah, turut memberikan motivasi kepada para guru dan seluruh warga sekolah. Ia menyampaikan bahwa menjadi seorang guru adalah panggilan jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa.
“Profesi sebagai guru hanya bisa dilakukan oleh orang-orang hebat yang terpanggil jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa dan menuntun mereka menuju kebahagian dunia akhiratnya. Maka itu, kita semua di sini yang dipanggil anak-anak sebagai Bapak Ibu guru. Sepatutnya kita bersyukur,” ujar Harianto.
Dalam suasana kebersyukuran, Harianto juga menyampaikan doa disertai tumpeng sebagai bentuk penghormatan kepada para guru yang telah wafat, serta berharap agar sekolah terus berkembang ke arah yang lebih baik.
Harianto menambahkan bahwa menjadi murid seyogyanya seperti Ali Bin Abi Tholib yang dijelaskan dalam kitab Ihya Ulumuddin.
“Ilmu diperoleh dengan mengaji, barokah diperoleh dengan mengabdi, hidup manfaat diperoleh dengan mematuhi,” pungkas Harianto, menekankan pentingnya pembelajaran dan pengabdian sebagai kunci keberhasilan dalam meniti hidup. (Bas/Arf)