JAVASATU.COM-GRESIK- Usai menempuh pendidikan di dunia kampus, Mahasiswa di Kabupaten Gresik harapkan menjadi enterpreneur. Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah saat membuka seminar kewirausahaan pasca-pandemi yang digelar oleh Dewan Mahasiswa (DEMA) Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Kanjeng Sepuh (STEIKASSI) dan Himpunan Mahasiswa Ekonomi Syariah (HIMESY ) Universitas Qomaruddin (UQ), Kamis (6/10/2022).

Selain itu, menurut Bu Min sapaan Wabup Gresik, pemulihan ekonomi kreatif menjadi salah satu prioritas pasca-pandemi. Khususnya di wilayah Gresik Utara. Untuk itu Bu Min menginstruksikan agar semua pihak ikut bekerja sama terutama mahasiswa.
“Yang akan memperkuat ekonomi suatu negara adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), oleh sebab itu mari kita ubah mindset kita mulai dari mahasiswa ini setelah lulus harus menjadi enterpreneur. Sehingga nanti perekonomian kita bisa menjadi lebih baik,” ucap Bu Min.
Selama ini Bu Min juga merasa tujuan bersekolah hanya untuk bekerja saja itu kurang tepat. Menurutnya semua orang harus memiliki target untuk dapat membuka lapangan kerja.
Bu Min juga sempat mengutip kata-kata pendiri perusahaan raksasa Alibaba yaitu Jack Ma. Dari pandangannya UMKM akan meledak dan menjadi inti dari perekonomian suatu negara.
“Kalau menurut pendiri Alibaba Jack Ma, yang akan memperkuat ekonomi suatu negara adalah UMKM. Nah, nantinya UMKM akan tumbuh ditengah-tengah masyarakat, tidak terlihat bangunannya, tapi ekonominya luar biasa,” ujarnya.
Untuk itu Bu Min bersama Pemkab Gresik juga berjanji akan terus-menerus mensupport masyarakat Gresik. Salah satunya adalah lewat rumah vokasi. Dimana nantinya warga Gresik dapat mendaftar dan mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan minatnya dalam bekerja.
“Jadi intinya adalah bagaimana kita menciptakan pekerjaan. Pemerintah kabupaten Gresik juga akan mensupport hal tersebut lewat Rumah Vokasi. Dimana kegiatannya akan berfokus pada pelatihan sebagai enterpreneur.” tandasnya.

Di tempat yang sama Rektor STEIKASSI Nurul Istifadhoh juga mengatakan, upaya pemulihan ekonomi kali ini tidak boleh hanya bergantung pada peluang yang diberikan oleh pemerintah setempat. Menurutnya hal itu akan percuma bila tidak dibarengi dengan keinginan dalam diri sendiri.
“Kita harus mencari peluang sendiri, meskipun dari pemerintah sudah menyediakan, tetap saja kalau kita tidak mau bergerak menggapainya, hal itu akan sia-sia” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama dekan FEBI UQ, M. Ala’udin juga menyampaikan, kunci memiliki pikiran inovatif dan kreatif adalah dengan menjadi malas. Malas yang dimaksud disini adalah bagaimana cara untuk menggapai sesuatu dengan cara yang sederhana namun efektif.
“Jadi kita itu boleh malas, sehingga nanti akan membuka peluang untuk mencari jalan yang paling sederhana dalam menyelesaikan pekerjaan, tapi tentu saja ada batasannya.” ucapnya.
Tambahan informasi, dalam pembukaan seminar dihadiri Rektor STEIKASSI Nurul Istifadhoh, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UQ M. Ala’udin, Ketua Yayasan Kanjeng Sepuh Ali Afandi, Camat Sidayu Nuryadi beserta Muspika. (Bas/Arf)