JAVASATU.COM-MALANG- Untuk meraih Menang Total (Metal), pasangan calon nomor urut 3 Pilkada Kota Malang, Mochamad Anton dan Dimyati Ayattullah (ABADI), menggelar kampanye di posko pemenangan mereka di kawasan Blimbing, Kota Malang, Rabu (02/10/2024).

Acara ini dihadiri oleh majelis taklim, Fatayat NU Kota Malang, simpatisan pasangan Abadi, dan kelompok pendukung “Emak-Emak ABADI”.
Di hadapan ribuan pendukung, termasuk ulama, tokoh agama, dan masyarakat dari berbagai golongan, Anton mendapat dukungan penuh untuk kembali memimpin Kota Malang.
Anton meyakinkan pendukungnya bahwa ia telah menyusun master plan untuk masa depan Kota Malang hingga 20 tahun mendatang.
“Saya sudah berkeliling dan mendengar berbagai masalah serta aspirasi masyarakat. Banyak yang ingin blusukan tetap dilanjutkan. Jika terpilih, saya akan turun langsung ke masyarakat,” ujar Anton.
Dalam orasinya, pasangan yang diusung oleh Koalisi PKB, Demokrat, PAN, dan Partai Ummat ini berkomitmen menyelesaikan masalah utama Kota Malang, seperti banjir, kemacetan, kesehatan, dan pengembangan pasar berkelanjutan yang menjadi motor ekonomi kota, sebagaimana dilakukan Anton saat periode 2013-2018.
Anton menegaskan, jika kembali terpilih sebagai wali kota, pembangunan Kota Malang akan memanfaatkan mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR) agar tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang. Dana APBD nantinya akan dialihkan ke sektor-sektor lain yang lebih membutuhkan.
“Kami siap memfasilitasi pembangunan Kota Malang. Jika APBD tidak mencukupi, CSR akan mempercepat proses pembangunan, seperti yang sudah terbukti di masa kepemimpinan saya sebelumnya. Maka pilihlah yang sudah berpengalaman,” ungkap Anton.
Langkah ini, kata Anton, telah berhasil dijalankan selama masa kepemimpinannya dan akan diteruskan jika ia kembali menjabat.
“Insyaallah, kami akan mempercepat pembangunan Kota Malang,” tambahnya.
Sementara itu, calon wakil wali kota Malang, Dimyati Ayattullah, menekankan fokusnya pada peningkatan layanan kesehatan di Kota Malang.
Ia menjelaskan bahwa salah satu gagasan yang akan diterapkan adalah layanan kesehatan jemput bola, di mana Puskesmas proaktif memantau kesehatan masyarakat.
“Puskesmas tidak boleh hanya menunggu pasien datang. Kami akan memastikan semua layanan kesehatan di Puskesmas gratis dan menjadi pelayanan publik yang sepenuhnya tanpa pungutan biaya,” tegas Dimyati. (Dop/Saf)