Javasatu,Gresik- Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Gresik AKBP Arief Fitrianto mengikuti video conference (vidcon) tentang percepatan vaksinasi Covid-19 oleh Asops Kapolri di Aula Sarja Arya Racana Mapolres Gresik, Rabu (16/6/2021).

Di Gresik, vidcon tersebut dihadiri pula Kasdim 0817 Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi, Waka Polres Gresik Kompol Eko Iskandar, Kabag Sumda Kompol Didik Wahyudi, Kabag Ren Kompol Yulianto, Kadinkes Gresik drg Saifudin Ghozali serta pejabat utama Polres Gresik.
Menurut Asops Kapolri Irjen Pol Imam Sugianto dalam paparannya, meningkatnya kasus Covid-19 karena kurangnya kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan.
“Dalam minggu terakhir ini terjadi lonjakan kasus Covid-19 di DKI Jakarta, Kudus dan Bangkalan. Oleh sebab itu pihaknya mengajak meningkatkan sinergi untuk menekan lonjakan kasus serta melakukan evaluasi di masing-masing jajaran” isi paparannya Irjen Imam.
Ia menyebut, Kementerian Kesehatan RI telah menyiapkan peraturan, petunjuk teknis, administrasi, vaksin dan logistik. Juga jaringan fasyankes maupun sistem monev untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
“Dengan adanya dukungan TNI Polri diharapkan percepatan vaksinasi segera tuntas” tutup Irjen Imam.

Sementara itu, Kapusdokkes Polri Brigjen Pol. Dr. dr. Rusdianto berharap TNI Polri mengambil 20 persen vaksinasi Nusantara untuk masyarakat diseluruh Indonesia.
“Dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara di bulan Juli depan, akan dilakukan vaksinasi satu juta vaksin dalam satu hari. Dimana tiap-tiap Polres menyiapkan 2 sentra vaksinasi dan Polrestabes menyiapkan 3 sentra vaksinasi” paparnya dalam vidcon.
Hal ini merujuk pada peraturan Presiden RI nomor 14 tahun 2021 tentang pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi corona virus disease 2019.
Selanjutnya, Karodalops Polri Brigjen Pol. DR. H. Endi Sutendi, melengkapi kesiapan lokasi vaksinasi dalam rangka HUT Bhayangkara. Pihaknya memerintahkan untuk menyiapkan standar protokol kesehatan, tempat cuci tangan, hand sanitizer, masker sirkulasi udara yang sehat. Dan lakukan penggalangan influenzer untuk menarik minat masyarakat dalam melaksanakan vaksinasi.
“Melakukan sosialisasi atau imbauan dan ajakan agar masyarakat turut serta dalam program vaksinasi serentak atau massal dengan melibatkan influenzer dan tokoh masyarakat” pungkasnya.

Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol Suwondo Nainggolan merinci manajemen kontigensi penanganan Covid 19 di Indonesia.
Mengutamakan blokade atau klaster wilayah terkecil yaitu di desa, gang kecil, RT dan RW.
Penebalan personel di PPKM Mikro dengan mengerahkan personel TNI-POLRI untuk mengawasi mikro lockdown. Juga meminta perbantuan personel kepada satuan diatasnya.
Melakukan penjagaan dan patroli pada lokasi PPKM Mikro/desa dengan penambahan pasukan dari Polda atau Mabes Polri sesuai pembagian.
Melakukan identifikasi dan komunikasi terhadap rumah-rumah yang sedang melaksanakan isolasi mandiri dengan penempelan stiker.
Membuat grup media sosial (WhatsApp) yang terdiri dari seluruh warga sehingga bisa saling mengingatkan dan mengawasi pelaksanaan isolasi.
Lanjutnya, menyediakan call center pelaporan Covid-19. Menutup akses jalan dengan pemberlakuan One Gate System.
“Warga yang positif Covid-19 tanpa gejala, dilakukan isolasi mandiri dan rumahnya wajib ditempel stiker / bendera sebagai penanda. Sementara orang yang Positif bergejala akan dirawat di RS Rujukan” terangnya.
Menurutnya, rumah sebagai tempat isolasi mandiri, di dalamnya harus memiliki ruangan yang terpisah atau layak bila tidak ada, pasien harus diisolasi ke tempat isolasi mandiri terpadu seperti di posko PPKM, balai desa atau tempat isolasi lain yang sudah ada dengan penambahan sarana dan prasarana.
“Agar berkoordinasi dengan daerah penyangga terhadap kesiapan isolasi terpadu untuk membantu menampung pasien Covid-19 bila sudah melebihi kapasitas 50 persen” jelasnya.
Vidcon diakhiri dengan arahan Waka Polda Jatim, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo.
Waka Polda menginstruksikan kepada jajaran di wilayah Jawa Timur untuk mendata vaksinator masing – masing kabupaten dan kota.
“Agar melakukan pendataan lokasi yang akan digunakan vaksin massal. Tempat vaksin massal harus menghindari terjadinya kerumunan” tegas Waka Polda.
Ia mengatakan, TNI Polri wajib melakukan pengerahan massa untuk hadir dalam pelaksanaan vaksin massal tersebut.
“Memberdayakan Bhabinkamtibmas serta Babinsa untuk mengisi aplikasi BLC” pungkas Waka Polda Jatim. (Bas/Saf)
Comments 7