JAVASATU.COM-MALANG- Menjadi seorang wanita adalah sebuah berkat yang tidak ternilai indahnya. Semakin hari semakin jauh perjalanan hidupnya yang berjalan dengan penuh rasa syukur.

Inilah yang dialami Dian Ayu Antika Hapsari, dalam menapaki berbagai lika liku dalam karirnya yang unik. Kendati demikian, Antika kini sukses sebagai salah satu Master of Ceremony (MC) kondang di Kota Malang.
“Jalan hidup aku tuh unik, seru, dan penuh liku liku. Hingga sekarang Aku ada di posisi ini juga gak mudah dan perjuangannya juga cukup though, but alhamdulillah Aku bisa di posisi sekarang,” ucap Antika dengan penuh haru, Minggu (6/8/2023).
Kilas balik ke masa lalu, Antika tumbuh dan dibesarkan oleh didikan Almarhum Ayahnya Widodo Setyabudi, seorang seniman panggung. Sejak kecil, sang Ayah sudah mengendus bakat Tika dalam dunia pentas seni lewat kegemarannya dalam mengisi acara.
“Dari kecil, Ayah sudah tahu kalau aku hobi nge-MC. Sejak kecil emang sudah suka tampil depan publik, ngisi acara ala ala gitu. Acara yang kecil kecilan,” kenang Tika, sapaan Antika.
Bakatnya semakin diasah oleh sang Ayah yang sering mengajaknya di berbagai acara. Tak hanya di Malang raya bahkan sampai keluar kota.
“Sama Ayah aku dilatih untuk semakin moncer dalam meng-MC. Mulai dari penguasaan panggung, olah vokal, dan seringkali sama bapak disuruh bantuin kegiatannya. Kebetulan bapakku juga dulu bergelut sebagai EO. Jadi aku sering disuruh ngemsi dadakan di acara seminar atau talkshow di Siidoarjo dan Surabaya juga pernah,” ungkap Tika sembari mengusap air mata karena rindu dengan Almarhum Ayahnya.
Tika mulai serius menerima job mengisi acara saat duduk di bangku sekolah SMA 6 Kota Malang. Disana Tika mengisi salah satu acara sekolahnya, dan mulai banyak digemari karena aksi dan celotehnya mampu mencairkan suasana yang Formal.
“Sejak sekolah di SMA 6 sudah seneng ngemsi. Pernah waktu SMA disuruh nge-MC di acara ulang taun teman sekolah. Alhamdulillah acaranya pecah, heboh dan dikasi ‘upah’ nasi goreng, capcay, dan seporsi koloke untuk dibawa pulang. Rasanya seneeeengg banget. Hingga makin akunya makin gede makin cinta sama dunia MC. Tapi belum bemu kesempatan yang pas pada saat itu,” beber Tika.
Alumni dan Sarjana Ilmu Administrasi Publik di Universitas Brawijaya (UB) itu sempat mencoba menjajaki dunia jurnalistik dengan bergabung di salah satu perusahaan media ternama di Malang. Siapa sangka Tika juga bisa menulis artikel jurnalistik dengan baik dan luwes.
“Singkat cerita aku kerja di media massa. Disana aku sebagai reporter atau umumnya wartawan. Cari berita sana sini ternyata aku sangat suka. Soalnya aku bisa menyalurkan hobi menulis, bedanya kali ini ada kaidah profesionalnya juga dan plus dibayar sih hahaha,” kelakar Tika.
Asyik menekuni dunia Jurnalistik tak lantas memupuskan bakatnya untuk MC. Tika juga sering menerima job untuk MC berbagai acara disela kesibukan Jurnalistiknya yang padat.
“Gimana ya, dasarnya udah suka sih. Jadinya aku terima aja kalau ada tawaran MC. Jadi sembari kerja juga sembari MC juga. Semua pengalaman dan keseruan selama ngejob aku tuangkan dalam blogku mcantikahapsari.blogspot.com,” imbuhnya.
Titik balik Antika mantap terjun di dunia MC setelah sempat memandu acara milik salah satu instansi besar di Kabupaten Malang. Tak tanggung-tanggung dalam acara tersebut ada ribuan orang audience yang hadir.
“Terus pas jadi wartawan dan ditugaskan di Malang Selatan, suatu ketika tahun berapa aku lupa, teman-teman dari Jurnalis Polres Malang bikin semacam acara halal bihalal. Undangannya, seluruh Kapolsek di lingkup Polres Malang, Dandim waktu itu Letkol Muridan dan Kapolres Malang waktu itu AKBP Yade Setiawan Ujung. Bahkan yang bikin merinding adalah aku pernah nge-MC yang audience berbagai kalangan. Jujur gugup buanget, tapi untung ada wartawan Senior Agung Baskoro yang ngelatih aku jadi MC yang tangguh. Itu pecah sih, alhamdulillah lancar. Mungkin itu sih titik baliknya,” kata Tika bercerita.
Tak hanya itu Tika terbukti pernah MC dengan audience lebih dari 1.500 orang. Agung Baskoro, Jurnalis Javasatu.com selaku mentor ulung selalu menggemblengnya hingga menjadi MC yang matang dan kompeten.
“Alhamdulillah pernah dipercaya ngemsi dengan 1.500 audience yang terdiri dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kades, para pejabat di lingkungan Polres Malang waktu itu menjelang pemilihan Gubernur Jatim. Pernah juga ngemsi acara-acara Kementerian. Misalnya Kementerian Kominfo dan Kemenaker, acara Bawaslu, acara temen-temen di Polres Malang dan sekarang juga MC wedding,” ungkap Tika.

Dalam merintis karir tak selamanya mulus. Banyak kerikil dalam perjalanan Antika menuju puncak sukses.
“Namanya merintis karir ada jatuh bangun juga sih mas. Pernah dibayar makanan, dibayar makasih, ga dibayar, uda ga dibayar tapi dicaci maki, ditipu. Uda ngemsi bagus-bagusin, salon cari yang endorse-an eee ternyata fee gadibayar. Aduh maaf jadi curcol hehehe,” kenangnya.
Kini, Co Founder di Food Sharing Indonesia tersebut sudah menikah dan memiliki seorang anak Laki Laki bernama Muhammad Maliki Rudrapriya Ashari. Babak baru bagi Antika yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
“Awal mulanya roller coaster banget sih mas, setengah gila karena aku masuk fase baby blues. Tapi lama lama alhamdulillah aku sangat bersyukur jadi umma dari Maliki. Anak pandai dan soleh dan sehat,” paparnya.
Kini Antika bekerja sebagai pegawai honorer di Disnaker Kabupaten Malang sembari aktif untuk MC. Dengan pencapaiannya saat ini tak hentinya Tika mengucap syukur.
“Keinginan sederhana sih, pengen lebih mandiri dalam segala urusan. Mandiri financial dan lain lain. Terus pengen anakku sekolah dan mulai mengaji. Sekarang sih sudah mulai ngaji cuma sebagai peserta ikut-ikutan aja pas kakak kakak sepupu e ngaji dia ikut ikutan aja,” pungkas Tika. (Dop/Saf)
Comments 1