JAVASATU.COM-BATU- Aksi seni budaya bantengan bertajuk ‘Karnaval 1000 Banteng’ dalam peringatan 14 tahun Bantengan Nuswantara di Kota Batu, Jawa Timur. Minggu (7/8/2022) siang, memukau ribuan penonton di sepanjang Jalan Panglima Sudirman kota Batu. Mereka datang dari berbagai daerah di Malang Raya dan sebagian daerah Jawa Timur.
[videopress gvC3UDv0 w=1000 h=500]
Atraksi bantengan di sepanjang Jalan Panglima Sudirman, satu persatu kelompok seni tradisional bantengan berjalan dari depan Galeri Raos menuju depan Balai Kota Among Tani.
Para seniman terlihat beraksi layaknya banteng sungguhan yang mengamuk. Mereka mengenakan atribut topeng kepala banteng. Sedangkan seniman lainnya, ada yang memainkan pecut untuk mengendalikan pemain bantengan. Mereka beraksi dengan diiringi musik khas Jawa, kendang, gong dan ketipung.
Ketua Bantengan Nuswantara, Agus Suryanto mengatakan, atraksi bantengan ini melibatkan kurang lebih seribu banteng dengan melibatkan 50 sampai 60 kelompok pengiat bantengan dengan anggota kelompok setiap kurang lebih 50 orang.
“Kelompok-kelompok yang tampil di acara 14 tahun bantengan Nuswantara ini, mereka berasal dari Malang Raya dan juga sebagian dari luar kota seperti Mojokerto” ungkap Agus Nuswantara, Minggu (7/8/2022).
Sedang salah satu anggota Paguyuban Seni Bela Diri Pencak Silat Banteng Kembar Made asal Pacet Mojokerto, Doni Fitrian mengatakan ada sekitar 93 anggota yang dibawa oleh rombongannya.
“Kami ingin ikut berpartisipasi melestarikan kesenian tradisional supaya anak-anak muda ini tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif, para pendahulu-pendahulu kita juga sudah mendirikan paguyuban ini sejak 1962,” kata Doni.
Doni mengungkapkan sebelum pandemi Covid-19, setiap tahun paguyubannya sudah sering mengikuti kegiatan bantengan di Kota Batu.
“Kalau di Mojokerto sendiri setelah pandemi (Covid-19) untuk acara-acara kesenian sudah diperbolehkan,” ungkapnya. (Yon/Saf)
