Javasatu,Surabaya- Untuk menangani percepatan Covid-19 di wilayah Jawa Timur, Pemerintah Provinsi (Pemprov) mendapatkan bantuan mesin PCRmax dari Yayasan Stapa (Social Transformation and Public Awareness) Center mitra Sampoerna untuk Indonesia.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat menerima langsung bantuan 1 unit PCRmax Eco-48 1 paket dan 100 full set alat pelindung diri (APD), di Gedung Negara Grahadi Surabaya mengatakan, akan mengirim alat PCRmax ke RS Jiwa Menur.
Sebab, lanjut Khofifah, selama ini baru terdapat dua rumah sakit yakni RSUD dr Soetomo dan RS Universitas Airlangga (RSUA) yang bisa uji PCR. Sehingga total jumlah alat PCR di Jatim menjadi 28 unit. PCRmax adalah satu-satunya alat PCR terlengkap yang pernah diterima Pemprov Jatim.
“PCRmax ini langsung siap pakai dan mungkin nanti tim dari RSUD dr Soetomo akan memberikan briefing atau training kepada tim dari RS Menur” kata Khofifah. Jumat (17/7/2020) petang.
Lebih jauh, Khofifah berharap sinergi ini bisa mempercepat pengendalian penyebaran Covid-19 di Jatim.
“Pokoknya tes yang cepat, tracing yang cepat treatment yang cepat, insyaallah sembuhnya juga tepat,” ucap Khofifah
Terakhir Khofifah mengimbau agar masyarakat bisa segera test swab jika mengalami gejala klinis yang mengarah ke Covid-19 supaya cepat teratasi.
“Dengan open system, alat ini menerima aneka reagen. Insya Allah percepatannya bisa lebih tinggi karena optimasi bisa dilakukan dua mingguan. Matur nuwun sanget” pungkas Khofifah.
Sementara itu, Direktur Yayasan Stapa Center, mitra Sampoerna untuk Indonesia, Agus Rahmatullah mengatakan komitmen Yayasan Stapa Center saat ini adalah bersinergi membantu penanganan Covid-19.
“Kita membantu pemerintah Provinsi dalam hal ini Ibu Gubernur untuk mempercepat pemeriksaan sampel tidak seperti sebelumnya, dan kepastian segera ada” kata Agus.
Agus menambahkan, mesin PCRmax memakai open system yang dibutuhkan untuk menerima semua reagen dan mempercepat hasil swab.
“Sistem terbuka di alat ini bisa menerima semua reagen, memudahkan, dan mempercepat pemeriksaan sampel hasil swab” jelas Agus.
PCRmax, lanjut Agus, bahkan memiliki 48 hole (lubang) pemeriksaan. Dalam satu sampel atau satu ekstraksi membutuhkan waktu 30 menit.
“Ya mungkin tinggal mengkalikan jadi berapa dalam satu hari” tandas Agus.
Selanjutnya, Ketua Gugus Kuratif Percepatan Penanganan Covid-19 Katim, dr Joni Wahyuhadi mengatakan alat PCRmax ini paling lengkap yang pernah diterima Pemprov Jatim.
“Jadi ini luar biasa, nanti bisa membantu rumah sakit dan atas seizin Ibu Gubernur ditaruh di RSJ Menur, karena pasiennya cukup banyak” ujarnya.
Agus menambahkan, PCR ini diakui lengkap dengan mesin ekstraksi tanpa alat tambahan. Alat langsung running uji sampel.
Untuk ini, lanjut agus, Yayasan Stapa Center, menggandeng Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BPTKL) untuk men-training dan membantu instalasi alat tersebut.
“Dalam beberapa hari ke depan kami harap alat ini dapat segera dioperasikan sehingga dapat membantu mempercepat pemeriksaan sampel” ucap Agus.
Tidak hanya di Pemprov Jatim, masih Agus, Yayasan Stapa juga memberi bantuan di sejumlah daerah termasuk Pemkot Surabaya, ITD Unair, Pemkab Pasuruan dan Pemkot Malang. (ND/ima/lna/JS)