email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Senin, 3 November 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Atribut Kampanye Sebelum Masa Kampanye

by Redaksi Javasatu
4 September 2023
Ilustrasi Andhika Wahyudiono

Atribut Kampanye Sebelum Masa Kampanye

Oleh: Andhika Wahyudiono – Dosen UNTAG Banyuwangi

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah mengambil keputusan untuk mengizinkan setiap partai politik untuk memasang bendera dan nomor urut partainya sebelum masa kampanye dimulai pada 28 November 2023. Hal ini diungkapkan oleh Komisioner Bawaslu RI, Lolly Suhenty, yang menjelaskan bahwa pemasangan tersebut tidak termasuk dalam kategori kampanye. Menurutnya, pemasangan bendera partai dengan nomor urut merupakan bagian dari esensi dari masa sosialisasi.

Lolly juga menjelaskan bahwa alat peraga sosialisasi berbeda dengan alat peraga kampanye, sehingga alat peraga kampanye tidak diperbolehkan dipamerkan di publik sebelum masa kampanye dimulai. Alat peraga kampanye minimal harus berisi visi, misi, program, dan citra diri partai. Dengan demikian, pemasangan bendera dan nomor urut partai sebelum masa kampanye dianggap sah karena masih dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat.

Selain itu, Bawaslu juga memberikan izin kepada partai politik untuk melakukan pertemuan internal secara terbatas selama masa sosialisasi. Namun, syaratnya adalah partai harus memberi informasi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu satu hari sebelum acara dilaksanakan. Pertemuan ini diatur dengan batasan tertentu agar tidak digunakan untuk melakukan seruan dan ajakan yang bersifat kampanye.

Aturan terkait masa kampanye Pemilu 2024 telah diatur dalam Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024. Masa kampanye tersebut akan berlangsung mulai dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Sebelum masa kampanye dimulai, para peserta pemilu diperbolehkan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat, namun tanpa melakukan ajakan untuk memilih mereka.

ADVERTISEMENT

Pemilu Tahun 2024 telah ditetapkan oleh KPU akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024. Berdasarkan hasil rapat pleno terbuka yang digelar pada tanggal 2 Juli, jumlah total pemilih secara nasional mencapai 204.807.222 orang. Jumlah tersebut merupakan hasil dari penyusutan dari daftar sementara yang sebelumnya telah disusun. Sebagai bagian dari persiapan pemilu, pihak berwenang telah melakukan pengecekan data sebanyak 206.366.426 orang dari daftar pemilih sementara, dan akhirnya, diperoleh hasil Daftar Pemilih Tetap (DPT) final.

DPT final menunjukkan bahwa jumlah total pemilih terdiri dari 102.218.503 pemilih laki-laki dan 102.588.719 pemilih perempuan. Adapun untuk tempat pemungutan suara atau TPS, jumlahnya mencapai 823.532 yang tersebar di 38 provinsi, 514 kabupaten dan kota, 7.277 kecamatan, 83.731 desa/kelurahan, dan 128 Pusat Pemungutan Suara di Luar Negeri (PPLN).

Peran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam menjaga kelancaran dan integritas pelaksanaan pemilu sangat penting. Namun, keputusan Bawaslu untuk mengizinkan pemasangan bendera dan nomor urut partai sebelum masa kampanye dapat menjadi bahan kritikan. Meskipun disebut sebagai upaya untuk menyosialisasikan diri kepada masyarakat, tetapi hal ini juga dapat menimbulkan kekhawatiran terkait potensi pelanggaran aturan kampanye.

BacaJuga :

Apa Manfaat Kota Malang Masuk Jejaring Kota Kreatif Dunia UNESCO?

OPINI: Peran Pengeluaran Negara dalam Optimalisasi Alokasi Sumber Daya pada Sektor Publik

Dalam konteks pemilu, masa kampanye adalah periode yang krusial karena di sinilah partai politik dan calon-calonnya berkesempatan untuk memperkenalkan visi, misi, dan programnya kepada pemilih. Seharusnya, Bawaslu lebih tegas dalam menegakkan aturan yang telah ditetapkan, terutama terkait kampanye di luar masa yang ditentukan. Dengan memberikan izin untuk pemasangan bendera dan nomor urut partai sebelum masa kampanye dimulai, dapat menimbulkan kesan bahwa Bawaslu kurang konsisten dalam mengawasi pelaksanaan pemilu.

Penting bagi Bawaslu untuk lebih mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan ini. Meskipun disebut sebagai sosialisasi, namun pada kenyataannya pemasangan bendera dan nomor urut partai dapat menjadi sarana untuk mempengaruhi opini masyarakat terhadap partai tertentu sebelum masa kampanye resmi dimulai. Hal ini dapat merugikan partai-partai kecil yang belum memiliki kesempatan yang sama untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat.

Dalam menghadapi pemilu, transparansi dan keadilan harus menjadi prinsip utama yang dijunjung tinggi oleh Bawaslu. Kehadiran aturan yang jelas dan pengawasan yang ketat harus dijamin agar pemilu dapat berlangsung secara adil dan bersih. Namun, dengan izin pemasangan bendera dan nomor urut partai sebelum masa kampanye, hal ini dapat mengaburkan batasan antara sosialisasi dan kampanye, yang berpotensi membuka celah bagi pelanggaran aturan.

Kritikan ini bukan bermaksud meragukan komitmen Bawaslu dalam menjalankan tugasnya, namun sebagai lembaga pengawas, Bawaslu harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan yang dapat mempengaruhi proses pemilu secara keseluruhan. Jangan sampai upaya untuk memberikan ruang bagi partai politik untuk berkomunikasi dengan masyarakat malah menjadi celah bagi pelanggaran yang dapat merusak integritas pemilu.

Sebagai bagian dari sistem demokrasi, proses pemilu harus dipastikan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Oleh karena itu, Bawaslu harus lebih proaktif dalam mengawasi setiap tindakan yang terkait dengan kampanye, termasuk pemasangan bendera dan nomor urut partai sebelum masa yang ditentukan. Jangan sampai keputusan ini menimbulkan keraguan terhadap profesionalitas dan independensi Bawaslu sebagai lembaga pengawas pemilu.

Diharapkan, Bawaslu dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tegas dalam menegakkan aturan dan menjaga integritas pemilu. Sebagai lembaga yang memiliki tanggung jawab besar dalam mengawal demokrasi, Bawaslu harus bersikap konsisten dan tidak memberikan celah bagi praktik-praktik yang dapat merugikan proses pemilu yang adil dan bersih. (*)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: Andhika WahyudionoPemilu 2024Untag Banyuwangi

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

SPPG Kemala Bhayangkari Sragen Resmi Beroperasi, Siapkan Ribuan Porsi MBG Tiap Hari

SPPG Pesantren Al-Karimi Tebuwung Diresmikan Bupati Gresik, Penuhi Gizi Santri

ADVERTISEMENT

Pesawat Angkut Berat Airbus A400M Perkuat TNI AU, Diserahkan Presiden ke Panglima TNI

Kini Urus SKCK Bisa di Polres Mana Saja, Ini Caranya

Peduli Kesehatan Gigi, Bambang Dental Clinic Malang Gelar Baksos

Prev Next

POPULER HARI INI

Pengamat: Langkah Kemenimipas Soal PB Setya Novanto Sudah Sesuai Aturan, Setop Framing Tak Berdasar

SPPG Pesantren Al-Karimi Tebuwung Diresmikan Bupati Gresik, Penuhi Gizi Santri

Peduli Kesehatan Gigi, Bambang Dental Clinic Malang Gelar Baksos

“Kintil Kiai” di Ponpes Refah Islami Gresik, Cara Unik Santri Belajar Langsung ke Kiai

Buku “The Road of Faith”, Kisah Perjalanan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto

BERITA LAINNYA

SPPG Kemala Bhayangkari Sragen Resmi Beroperasi, Siapkan Ribuan Porsi MBG Tiap Hari

Pesawat Angkut Berat Airbus A400M Perkuat TNI AU, Diserahkan Presiden ke Panglima TNI

Diduga Mengantuk, Sopir Avanza di Pekalongan Hilang Kendali dan Tabrak Bengkel Las

TNI Jadi Idola Anak TK di Wonosobo, Serunya Outing Class ke Kodim 0707

Pengamat: Langkah Kemenimipas Soal PB Setya Novanto Sudah Sesuai Aturan, Setop Framing Tak Berdasar

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Fakta di Balik Tembok Griya Shanta Malang yang Akan Dibongkar, Ada Pagar Besi

Malang Resmi Jadi Kota Kreatif Dunia UNESCO, Bersanding dengan Varna Bulgaria di Bidang Media Arts

OPINI: Maraknya Verbal Suku Kata “Cuk” di Kalangan Pelajar

Apa Manfaat Kota Malang Masuk Jejaring Kota Kreatif Dunia UNESCO?

BRI Dorong Pemberdayaan Ekonomi Desa Lewat Program Desa BRILiaN di Pacitan

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved