email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Jumat, 24 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

TKD (Transfer ke Daerah) Percepat Pembangunan Daerah dan Indonesia Maju

by Redaksi Javasatu
24 Oktober 2025
Ilustrasi. (Sumber: Azira Nur Liana)

OPINI

TKD (Transfer ke Daerah) Percepat Pembangunan Daerah dan Indonesia Maju

Oleh: Azira Nur Liana-Mahasiswi FISIP Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Pengeluaran negara merupakan elemen penting dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan nasional. Di tengah dinamika ekonomi global dan domestik yang terus berubah, Indonesia menghadapi tantangan untuk meningkatkan efektivitas alokasi sumber daya agar mampu mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 menjadi wujud strategi pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mempercepat kemajuan nasional di berbagai sektor. Namun, efektivitas pengeluaran negara masih menghadapi sejumlah persoalan, seperti keterbatasan sumber daya, ketidaktepatan sasaran belanja, serta kurangnya transparansi dan akuntabilitas.

Pertanyaan penting pun muncul: apakah anggaran yang ada sudah mampu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan meningkatkan produktivitas ekonomi secara optimal? Dan bagaimana memastikan pengelolaan dana publik benar-benar memberi manfaat jangka panjang bagi rakyat Indonesia?

ADVERTISEMENT
Sumber: Kementerian Keuangan. (2025). Informasi APBN 2025, hal. 13.

Belanja Negara 2025 dan Fokus Pembangunan

Dalam APBN 2025, belanja negara ditetapkan sebesar Rp3.621,3 triliun, terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.701,4 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp919,9 triliun. Fokus utama kebijakan tahun ini adalah meningkatkan efisiensi dan kualitas belanja.

Belanja pemerintah pusat diarahkan pada transformasi ekonomi melalui pembangunan infrastruktur fisik dan digital, reformasi subsidi, serta program perlindungan sosial yang lebih adil dan tepat sasaran.

Berdasarkan fungsi, alokasi terbesar diberikan pada:

BacaJuga :

Utang Negara: Antara Instrumen Pembangunan dan Risiko Fiskal

Membangun Akuntabilitas Fiskal Melalui Pengawasan Publik di Era Digital

  • Pelayanan umum – Rp850 triliun (31,5%), untuk birokrasi dan layanan publik.
  • Ekonomi – Rp748,1 triliun (27,7%), mendorong infrastruktur, UMKM, pariwisata, dan ekonomi hijau.
  • Pendidikan – Rp285,2 triliun (10,6%), sebagai investasi jangka panjang pada SDM unggul.
  • Perlindungan sosial – Rp273 triliun (10,1%), menjaga daya beli masyarakat dan mengurangi kesenjangan.
  • Pertahanan dan keamanan – Rp376,4 triliun (13,9%), memperkuat kedaulatan dan stabilitas nasional.
  • Kesehatan – Rp124,5 triliun (4,6%), untuk meningkatkan layanan kesehatan publik.
Sumber: Kementerian Keuangan. (2025). Informasi APBN 2025, hal. 31

TKD dan Penguatan Desentralisasi

Peningkatan Transfer ke Daerah (TKD) menjadi Rp919,9 triliun menandai komitmen pemerintah memperkuat desentralisasi fiskal. Jumlah ini naik signifikan dibanding tahun 2021 yang sebesar Rp795,5 triliun.

Melalui TKD, pemerintah mendorong efisiensi belanja daerah dan mempercepat pemerataan pembangunan. Dengan memperkuat kapasitas fiskal daerah, kebijakan ini menjamin keadilan sosial dan mempercepat pelayanan publik di seluruh wilayah, yakni tidak hanya di kota besar, tapi juga daerah terpencil.

Desentralisasi fiskal juga membuka peluang bagi daerah untuk berinovasi dalam pembangunan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat. Dengan begitu, semangat “membangun dari pinggiran” bukan hanya slogan, tetapi menjadi praktik nyata.

Transparansi dan Partisipasi Publik

Efektivitas APBN tidak hanya ditentukan oleh besar kecilnya anggaran, tetapi juga oleh tata kelola yang transparan dan akuntabel. Pengawasan publik dan lembaga terkait menjadi kunci agar setiap rupiah benar-benar memberi manfaat bagi rakyat.

Digitalisasi sistem keuangan negara seperti e-budgeting dan pelaporan daring harus terus diperkuat untuk mempercepat pelaporan, mencegah manipulasi data, dan menekan potensi korupsi. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam proses penganggaran juga perlu ditingkatkan agar kebijakan publik lebih responsif terhadap kebutuhan lokal.

Sinergi untuk Indonesia Maju

Pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga legislatif, pelaku usaha, dan masyarakat harus bersinergi dalam mengelola keuangan negara. Profesionalisme aparatur, pelatihan pengelolaan anggaran, serta pemberian insentif berbasis kinerja menjadi langkah penting untuk memperkuat implementasi kebijakan fiskal.

Dengan pengelolaan yang efisien, adil, dan transparan, belanja negara bukan sekadar alat administratif, tetapi motor utama pembangunan nasional. Melalui kolaborasi dan komitmen bersama, penguatan TKD dapat mempercepat terwujudnya Indonesia Maju yang inklusif, berdaya saing, dan berkeadilan sosial. (*)

*Artikel ini untuk tugas perkuliahan

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: Untag Banyuwangi

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Bakamla Kukuhkan 30 Relawan Penjaga Laut Nusantara di Minahasa Selatan

Wapang TNI Tandyo Budi: Pemimpin Harus Jadi Teladan dalam Sikap dan Tindakan

ADVERTISEMENT

TKD (Transfer ke Daerah) Percepat Pembangunan Daerah dan Indonesia Maju

Peringati Hari Santri, SMK PGRI 1 Gresik Jadikan Sholawat sebagai Pendidikan Moral

Tim Wasev Korem 072/Pamungkas Pastikan TMMD Wonosobo Tepat Sasaran

Prev Next

POPULER HARI INI

Desa Talunombo Wonosobo Jadi Destinasi Eduwisata Unggulan, Diminati Sekolah dari Jakarta

Akademisi Soroti Gantangan Malang Satu Titik Mangkrak: “Potensi Besar, Tata Kelola Lemah”

Dapur SPPG Yayasan Batik Tulis Celaket Malang, Siapkan Sajian Menu ala “Sultan”

Panen Raya 20 Ton Kubis, Lapas Kelas I Malang Siap Ekspor ke Taiwan

Alumni Ponpes Al-Karimi Gresik, Abdul Khobir Raih Gelar Profesor dari Kemenag

BERITA LAINNYA

Bakamla Kukuhkan 30 Relawan Penjaga Laut Nusantara di Minahasa Selatan

Wapang TNI Tandyo Budi: Pemimpin Harus Jadi Teladan dalam Sikap dan Tindakan

TKD (Transfer ke Daerah) Percepat Pembangunan Daerah dan Indonesia Maju

Tim Wasev Korem 072/Pamungkas Pastikan TMMD Wonosobo Tepat Sasaran

Polri dan BNN Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba, Bukti Nyata Jalankan Asta Cita Prabowo

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Desa Talunombo Wonosobo Jadi Destinasi Eduwisata Unggulan, Diminati Sekolah dari Jakarta

Dapur SPPG Yayasan Batik Tulis Celaket Malang, Siapkan Sajian Menu ala “Sultan”

Panen Raya 20 Ton Kubis, Lapas Kelas I Malang Siap Ekspor ke Taiwan

Akademisi Soroti Gantangan Malang Satu Titik Mangkrak: “Potensi Besar, Tata Kelola Lemah”

Peranan Santri dalam Janji Sumpah Pemuda

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

%d