JAVASATU.COM- Tujuh tahun pasca-gempa dahsyat yang meluluhlantakkan Lombok, Pondok Pesantren Babussalam kini kembali berdiri kokoh.

Tak hanya pulih, pesantren di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini kini memiliki ruang kelas serbaguna baru yang diresmikan pada 11 Maret 2025.
Pembangunan ruang kelas ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Aice Group, perusahaan es krim ternama di Indonesia.
Peresmian ruang kelas serbaguna tersebut dilakukan bersamaan dengan acara buka puasa bersama 500 santri.
Acara ini turut dihadiri oleh pejabat daerah, termasuk Kepala Desa Segara Katon Ramdan, Ketua BPD Saharman, perwakilan Kapolsek Gangga Hadiantara, dan perwakilan Danramil Gangga Agung.
Komitmen Aice dalam Pemulihan Pendidikan Lombok
Aice Group telah aktif mendukung pemulihan pendidikan di Lombok sejak gempa berkekuatan 7,0 SR mengguncang wilayah itu pada Juli 2018.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sekitar 85% infrastruktur pendidikan di Lombok Utara mengalami kerusakan berat, termasuk Ponpes Babussalam. Proses belajar mengajar pun harus berlangsung di tenda darurat selama lebih dari setahun.
Sebagai bagian dari komitmen sosialnya, Aice meluncurkan program CSR #EstafetkanSemangatAsianGamesBangunKembaliLombok untuk membantu anak-anak terdampak bencana.
Sejak 2018, berbagai bentuk bantuan telah diberikan, antara lain:
- Pembangunan kembali ruang kelas darurat pasca-gempa (2018).
- Program trauma healing “Senyum Lombok, Senyum Indonesia” (2019).
- Penyediaan alat tulis, tas sekolah, dan sembako bagi santri (2022).
- Pembangunan lapangan serbaguna untuk mendukung aktivitas olahraga santri (2023).
- Pembangunan ruang kelas serbaguna untuk meningkatkan kualitas belajar-mengajar (2025).
Pimpinan Ponpes Babussalam, Ustaz Mujahidin, M.Pd., mengungkapkan rasa syukur atas dukungan Aice yang terus berlanjut.
“Aice tidak hanya membangun kembali fisik sekolah kami, tetapi juga memberikan semangat dan harapan bagi para santri. Ini bukan sekadar bantuan materi, tetapi juga dorongan moral yang sangat berarti,” ujarnya, Senin (24/3/2025) dalam siaran pers.
Solusi Atas Keterbatasan Fasilitas Pendidikan
Ruang kelas baru yang dibangun Aice menjadi jawaban atas keterbatasan ruang belajar di Ponpes Babussalam. Jumlah santri yang awalnya hanya sekitar 150 orang pada 2018 kini meningkat menjadi lebih dari 500.
Akibatnya, banyak santri harus belajar di gazebo atau ruang terbuka yang kurang memadai, bahkan kerap terganggu saat hujan turun.
“Dengan adanya ruang kelas serbaguna ini, kami berharap anak-anak bisa belajar lebih nyaman dan fokus,” kata Feni Wulandari, salah satu guru di Ponpes Babussalam.
VP Brand Management Center Aice Group, Jason, dalam siaran pers, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Aice dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Melihat anak-anak semakin giat belajar dan bersemangat meraih masa depan adalah kebahagiaan bagi kami. Kami percaya bahwa setiap anak memiliki potensi besar dan berhak mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak,” ujarnya.
Peluncuran Produk Baru di Momen Berbagi
Di sela-sela peresmian ruang kelas, Aice juga meluncurkan varian es krim terbaru, Mooochii Mochi Es Krim Mango.
Produk ini mengombinasikan kulit mochi yang kenyal dengan es krim mangga yang segar serta potongan nata de coco, memberikan sensasi unik dalam setiap gigitan.
“Kami menghadirkan Mooochii Mochi Es Krim Mango sebagai pilihan takjil yang unik dan menyegarkan selama Ramadan. Produk ini bukan sekadar inovasi, tetapi juga bagian dari komitmen Aice dalam menghadirkan pengalaman istimewa bagi masyarakat,” kata Jason.
Dengan berbagai inisiatif sosial dan inovasi produk, Aice berharap dapat terus berkontribusi bagi pendidikan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Kami ingin menjadi lebih dari sekadar merek es krim, tetapi juga mitra dalam membangun masa depan yang lebih baik,” tutup Jason. (Saf)