JAVASATU.COM-TULUNGAGUNG- Pembangunan dan kesejahteraan bangsa hanya mungkin terwujud jika desa maju dan sejahtera. Karena itu, cara terbaik dalam membangun Indonesia adalah dimulai dengan membangun desa.
”Jika desa kita abaikan maka Indonesia tidak akan punya masa depan,” ujar Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) dalam acara Safari Ramadan bertajuk ‘Mbangun Deso Ngerumat Wargo’ di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (17/4/2023).
Dikatakan Gus Muhaimin, jalan menuju pembenahan desa sudah dimulai secara serius di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
”Fokus kita adalah melanjutkan semua program dan kebijakan yang baik serta melakukan perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. Itulah yang saya istilahkan sebagai ’mengelola kesinambungan dan menggerakkan perubahan.’ Dalam pembangunan desa, inilah yang perlu kita kerjakan,” terang Muhaimin.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, salah satu program yang sedang diperjuangkan PKB yaitu meningkatkan alokasi dana desa dari sekitar Rp1 miliar per desa menjadi Rp5 miliar per desa.
”Anggaran desa kita naikkan 5 kali lipat. Kami sudah membuat perhitungan secara hati-hati dan matang tentang ini. InsyaAllah besaran anggaran negara kita mampu untuk menyokong kenaikan dana desa,” katanya.
Menurutnya, langkah ini perlu dilakukan sebagai bagian untuk mewujudkan program besar yakni Membangun Indonesia dari Desa. Pilar utama pembangunan desa, kata Gus Muhaimin, harus dimulai dari pembangunan sumber daya manusia (SDM).
”Fokus kita adalah warga desa yang sehat dan pintar. Maka, Desa Sehat dan Desa Pintar adalah dua program yang wajib kita jalankan dan sukseskan,” tuturnya.
Pilar berikutnya adalah kesejahteraan dan kebahagian warga desa. Untuk mencapai itu, diperlukan sejumlah program penyejahteraan dengan tujuan untuk meningkatkan Indeks Kebahagiaan Desa di Indonesia.
”Suatu ketika, harus ada adagium, ’Tak ada yang lebih membahagiakan dibandingkan hidup di desa.’ Untuk itu, Desa Sejahtera dan Desa Bahagia adalah dua program yang wajib kita jalankan dan sukseskan.” urainya.
Mantan menteri ketenagakerjaan dan transmigrasi ini mengatakan, pilar berikutnya adalah pembangunan desa berbasis kemajuan teknologi, utamanya teknologi pedesaan. Di berbagai perguruan tinggi harus dibuka program studi bahkan Departemen Teknologi Pedesaan.
”Untuk itu, kita galang program Desa Digital. Maka itulah program-program kita: Desa Sehat, Desa Pintar, Desa Sejahtera, Desa Bahagia dan Desa Digital,” katanya.
Keseluruh program itu, kata Gus Muhaimin, harus ditopang dengan dua prasyarat penting: Pertama, sukses pembangunan infrastruktur sehingga membuat semua wilayah, termasuk desa-kota dan antar desa terkoneksi. Dengan beitu, desa menjadi titik tumpu pembangunan Indonesia.
Kedua, sukses pembangunan ekonomi desa. Desa harus menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Selama ini, kata Gus Muhaimin, ada salah paham yang fatal bahwa untuk menjadi pusat pertumbuhan maka desa harus di-kota-kan. Padahal, tanpa kehilangan jati dirinya sebagai desa, desa mampu dan layak menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru kita.
Dalam konteks itulah, kata Gus Muhaimin, BUMDesa memiliki posisi dan peranan sangat strategis. BUMDesa harus dijadikan unit ekonomi yang mumpuni. Pada saat yang sama, BUMDesa juga harus dioptimalkan fungsi sosial dan kebudayaannya. BUMDesa harus menjadi kawah candradimuka penhembangan kapasitas warga desa dalam berusaha.
”Saya dan PKB menamai rencana kami untuk membangun desa sebagai ’Membangun Deso, Ngrunat Wargo.’ Bukan kebetulan saya orang desa. Bukan orang kota yang masuk desa. Saya bangga dan bersyukur tumbuh sebagai warga desa. Ini modal kita yang luar biasa. Mari membangun desa untuk menyelamatkan masa depan Indonesia,” pungkas Gus Muhaimin. (*)