JAVASATU.COM-GRESIK- Udik-udikan atau sebar uang menjadi acara puncak kemeriahan Haul Desa atau Sedekah Bumi/ Dekahan Desa Tebuwung, Kecamatan DUkun, Kabupaten Gresik, Kamis (9/3/2023).
Terlihat ribuan masyarakat desa Tebuwung mengikuti acara demi acara. Diketahui, beragam kegiatan dilaksanakan dalam rangka memperingati haul Desa Tebuwung meliputi, kerja bakti dan bersih-bersih area makbaroh Nyai Ayu Syarifah dan makam sesepuh aulia lainnya, pembacaan Maulid Simthud Durror, tadarrus Al Qur’an bin Nadlor, sembelih sapi lanjut etet-etet dan masak bersama, tahlil dan pengajian umum, pembacaan sholawat bil hadrah ranting Tebuwung, tahlil bil Asyroqol dan sedekah lempar uang atau udik-udikan.
Yang menarik juga, beragam sajian jajanan khas haul dari turun-temurun yang pasti ada yakni, Kucur, apem, Samiler, Tape ketan, Tetel dan masih banyak lainnya.
Kepala Desa (Kades) Tebuwung, Moh Hita’ Wajdi menyampaikan terima kasih kepada masyarakat hingga saat ini masih kompak dan guyub rukun. Dia juga sangat mengapresiasi panitia haul desa yang sudah memberikan yang terbaik.
“Sehingga malam ini kita bisa bersilaturahmi, saling menyapa rukun dan kompak. Tradisi haul atau dekahan bagi warga adalah momen yang penting diantaranya sebagian warga Tebuwung yang kerja di luar pulang kampung untuk sambang keluarga juga nyekar/ziarah ke makam leluhur,” jelas Hita, Rabu (8/3/2023) malam saat sambutan di pengajian akbar.
Menurut Hita’, rangkaian acara haul Desa Tebuwung ini adalah bagian dari membangun rasa kebersamaan solidaritas dan soliditas antar warga disamping memberikan edukasi yang positif akan pentingnya silaturahmi dan guyup rukun.
“Dan tidak kalah pentingnya adalah kepedulian warga antar sesama dengan memberikan sedekah baik berupa uang, jajanan khas haul, serta nasi berkat,” pungkas dia.
Selanjutnya, sederet tokoh, Muspika Dukun dan perangkat desa Tebuwung hadir dalam gelaran pengajian umum dalam rangka haul Desa Tebuwung.
Sementara itu, dalam pengajian umum menghadirkan penceramah KH Sya’durrohim Yazid pengasuh Ponpes Babussalam Jombang dengan penyampaian kocak lucu dan joke segar sehingga mengundang tawa.
KH Sya’durrohim mengajak kepada seluruh masyarakat selalu bersyukur atas nikmat Allah yang telah diberikan.
“Mari kita rawat, kita jaga dan dilestarikan makam para leluhur atau kepunden, karena itu adalah makam Waliyullah kekasih Allah. Insyaallah hidup kita akan berkah dan barokah,” tuturnya.
Perlu diketahui, tradisi Udik-udikan uang dalam rangkaian haul desa Tebuwung merupakan acara turun-temurun. Uang yang dilempar berupa koin dan dilakukan oleh warga yang memiliki rezeki lebih dengan niat sedekah. Ratusan anak-anak, remaja hingga orang dewasa bebas berebut untuk medapatakan uang tersebut. Karena, warga setempat menganggap bahwa haul desa bagian dari riyoyoe (lebarannya) desa.
Salah satu anak setempat bernama Sillah yang juga siswi MI Al-Karimi mengaku gembira mendapatkan uang udik-udikan.
“Senang banget ikut acara udik-udikan ini juga sebagai hiburan bagi kami sesama pelajar. Dan Alhamdulillah saya dapat uang Rp 20.000,” ucap Sillah bernada senang.
“Ini tadi sekolah tidak libur. Tapi saya ikut udik-udikan. Setelah ikut udik-udikan baru berangkat sekolah,” imbuh Sillah bercerita. (Hoo/Saf)