JAVASATU.COM- Kabupaten Malang mendapat kucuran bantuan sosial (bansos) senilai Rp16,75 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui program SAPA Bansos. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Rabu (27/8/2025).

Bantuan yang diberikan meliputi beragam program, mulai dari Asisten Sosial Penyandang Disabilitas, alat bantu mobilitas untuk lansia dan difabel, bantuan PKH Plus untuk lansia, BLT buruh pabrik rokok lintas wilayah, hingga berbagai program pemberdayaan seperti KIP KPM Jawara, KIP Putri Jawara, KIP PPKS Jawara, BUMDes, Desa Berdaya, Jatim Puspa, serta zakat produktif bagi pelaku usaha ultra mikro.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga menyerahkan tali asih kepada Tagana dan TKSK, serta bantuan alat pertanian (alsintan).
Khofifah menegaskan, Kabupaten Malang menjadi titik ke-34 dari 38 kabupaten/kota penerima SAPA Bansos di Jatim.
“Bantuan ini ada yang bersifat charity atau langsung, dan ada yang bersifat empowerment untuk pemberdayaan. Seperti KPM Jawara itu bantalan ekonomi, sementara PKH Plus bagi lansia di atas 60 tahun merupakan bantalan sosial,” kata Khofifah.
Wakil Bupati Malang, Lathifah Shohib, mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemprov Jatim. Ia menegaskan bantuan yang diterima harus dimanfaatkan secara tepat guna.
“Alhamdulillah Kabupaten Malang mendapat bantuan terbanyak kedua setelah Sumenep. Kami berharap penerima manfaat benar-benar menggunakan untuk modal usaha, bukan konsumtif,” ujar Lathifah.
Menurutnya, bantuan ini menjadi perhatian besar Pemprov Jatim dalam menurunkan angka kemiskinan, khususnya di wilayah Malang Selatan.
“Pasti Pemkab Malang akan memberikan pendampingan dan memantau tindak lanjut pemberian bantuan,” tegasnya.
Selain itu, Lathifah juga menyoroti peran pilar-pilar sosial seperti Pendamping PKH, Tagana, dan TKSK yang menjadi garda terdepan dalam pelayanan sosial.
“Apa yang diberikan hari ini adalah bentuk pengakuan dan apresiasi atas dedikasi mereka. Pemkab Malang bangga memiliki para pejuang sosial ini,” imbuhnya.
Dengan sinergi antara Pemprov Jatim dan Pemkab Malang, Lathifah optimistis angka kemiskinan bisa terus ditekan dan kesejahteraan masyarakat meningkat. (agb/nuh)