JAVASATU.COM-GRESIK- Plt Bupati Gresik, Asluchul Alif, mendorong tata kelola masjid agar lebih profesional, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Ia menekankan pentingnya inovasi dalam memakmurkan masjid, tanpa mengubah substansi ajaran Islam.

“Masjid harus ramah pengunjung, ramah anak muda, terbuka untuk kegiatan positif, dan menjawab kebutuhan jamaah hari ini,” ujar Alif saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan pelantikan bersama sejumlah organisasi masjid di Masjid Agung Gresik, Minggu (11/5/2025).
Organisasi yang dilantik antara lain Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia (DMI), Korps Muballighah, Perhimpunan Remaja Masjid (Prima), Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid (BKMM), dan Lembaga Mualaf Center (eLMC) Kabupaten Gresik.
Menurut Alif, DMI memegang peran strategis dalam menyokong program daerah, terutama pada aspek spiritual, sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Ia menyoroti tantangan remaja masa kini, mulai dari kenakalan hingga maraknya perceraian dini.
“Ini bisa dicegah lewat kajian kekinian, pelatihan digital, hingga kegiatan sosial yang menyentuh minat generasi muda. Masjid jangan eksklusif,” kata Alif.
Ia menegaskan pentingnya pendekatan preventif: membekali anak muda dengan nilai agama agar tidak salah langkah sejak awal.
Alif mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa Kabupaten Gresik memiliki 1.213 masjid yang tersebar di 18 kecamatan. Ia ingin rumah ibadah tidak berhenti sebagai tempat ritual, tetapi menjadi pusat pembinaan akhlak, pengembangan ilmu pengetahuan, dan pemberdayaan ekonomi umat.
“DMI adalah mitra strategis dalam mewujudkan masyarakat yang bertakwa dan sejahtera. Amanah ini besar, semoga dijalankan dengan ikhlas,” ucapnya menutup.
Hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Gresik M. Sahrul Munir, Ketua DMI Jatim Dr. KH M. Sudjak, Ketua Korps Muballighah Pusat Hj. Rita Ariyani, Ketua Mustasyar PD DMI KH Afif Ma’shum, Ketua MUI Gresik KH Ainur Rofiq, serta mantan Wakil Bupati Aminatun Habibah. (Bas/Arf)