JAVASATU.COM- TNI bergerak cepat menindaklanjuti dampak erupsi Gunung Semeru dengan melakukan peninjauan dan asesmen risiko di wilayah terdampak.

Prajurit Tim Aju Setiap Saat Siap Bergerak (S3B) Divif 2 Kostrad bersama Koramil 0821-14/Pronojiwo turun langsung ke Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Sabtu (22/11/2025).
Dalam operasi sejak pagi hingga malam, prajurit TNI menembus cuaca mendung dan wilayah rawan lahar dingin untuk memastikan kondisi terbaru serta kebutuhan darurat warga.
Tim juga melakukan pemetaan area aman dan berbahaya pasca-awan panas guguran Semeru.
Hasil peninjauan mencatat tiga warga mengalami luka bakar akibat awan panas dan kini dirawat intensif di RSUD Lumajang dan Pasuruan.
Sebanyak 477 jiwa masih bertahan di dua titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo, sementara aktivitas masyarakat di Candipuro mulai kembali normal.
Di sektor kerusakan, tercatat 22 rumah, satu sekolah, dan satu gardu PLN mengalami rusak berat. Lahan pertanian hingga ternak warga juga terdampak.
Meski kondisi masyarakat relatif kondusif, potensi banjir lahar dingin masih tinggi seiring intensitas hujan yang meningkat.
Untuk memperkuat respons, TNI mendirikan tenda peleton, dapur lapangan, serta mempertebal penyekatan kawasan terdampak.
Evakuasi warga dan barang berharga dilakukan secara terkoordinasi bersama personel Koramil 0821-14/Pronojiwo yang sejak awal melakukan penyisiran wilayah.
TNI juga membangun Pos Komando di depan Balai Desa Supiturang serta pos siaga di Dusun Gemuk Mas dan Dusun Sumbersari.
“Operasi kemanusiaan akan terus diperkuat hingga situasi dinyatakan aman sepenuhnya sebagai bentuk komitmen TNI membantu pemerintah daerah melindungi warga dari ancaman bencana,” tulis Puspen TNI melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi media ini. (saf)