JAVASATU.COM- Tentara Nasional Indonesia (TNI) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Melalui panen raya kedelai Garuda Merah Putih di lahan pertanian Kompleks Pemukiman TNI AL (Kimal), Desa Madukoro, Kotabumi, Lampung Utara, TNI menegaskan perannya sebagai garda terdepan menuju swasembada pangan nasional.

Panen yang dihadiri langsung Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto serta Kepala Staf TNI AL Laksamana Muhammad Ali, itu mencatat hasil menggembirakan.
Dari lahan seluas 30 hektare, varietas Garuda Merah Putih mampu menghasilkan rata-rata 4 ton per hektare, menunjukkan potensi besar untuk mendukung kemandirian pangan.
“Ini langkah awal menuju swasembada kedelai nasional. Program ini diprakarsai oleh TNI sebagai bentuk dukungan terhadap visi Presiden Prabowo Subianto dalam ketahanan pangan,” ujar Menhan Sjafrie Sjamsoeddin di lokasi panen.
Menhan menegaskan, sinergi antara TNI, Kementerian Pertanian, dan masyarakat akan menjadi kunci untuk menjadikan Lampung Utara sebagai pusat pengembangan kedelai nasional. Ia menargetkan Indonesia bisa beralih dari negara pengimpor menjadi pengekspor kedelai pada 2025–2026.
Kedelai Garuda Merah Putih yang dikembangkan TNI AL ini memiliki masa tanam 90 hari dan tahan terhadap perubahan iklim tropis. Varietas unggul tersebut ditetapkan sebagai komoditas utama program ketahanan pangan TNI AL, dengan tujuan menekan impor dan menjaga stabilitas harga kedelai nasional.
TNI AL telah menyiapkan strategi swasembada kedelai untuk tiga tahun ke depan, mulai dari penyediaan bibit unggul, penggunaan pupuk organik, pendampingan petani, hingga pengelolaan pascapanen efisien agar hasil panen berkualitas tinggi dapat langsung disalurkan ke pasar domestik.
Selain panen raya, kegiatan juga diisi dengan bakti sosial, pembagian sembako, dan Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi 500 siswa di sekitar lokasi. TNI AL juga memamerkan produk UMKM binaan yang mengolah kedelai menjadi berbagai pangan olahan seperti tempe, susu kedelai, dan makanan ringan.
Langkah ini mempertegas bahwa TNI tidak hanya menjaga kedaulatan negara, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga kedaulatan pangan Indonesia. (arf)