JAVASATU.COM-MALANG- Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari bersama dengan King’s College London (KCL) menandatangani Memorandum of Aggrement (MoA), Senin (24/10/2023) sore. Penandangangan tersebut disaksikan langsung Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa beserta Direktur Utama KEK Singhasari, David Santoso.

Hal ini menjadi bukti progres pembangunan KEK Singhasari yang berada di wilayah Kabupaten Malang mengalami kemajuan pesat. Rencananya, pasca penandatanganan dengan KCL, KEK Singhasari akan memulai aktivitas pendidikannya pada September 2024 mendatang.
Khofifah menegaskan, keberadaan KEK Singhasari akan memiliki kontribusi besar atas industri manufaktur di Jawa Timur. Menurutnya, dari target 30 persen industri manufaktur yang diinstruksikan Presiden di tahun 2045, Jawa Timur optimistis bisa menembus angka 34 persen di tahun 2024.
“Insya allah, Mei tahun depan (2024), industri manufaktur di jawa timur ini sudah tembus 34 persen. sekarang 31,34 persen. Target Indonesia 2045 itu 30 persen. Di saat indonesia emas, target yang diluncurkan pak Presiden, kira-kira 3 bulan lalu, itu 30 persen,” ujarnya.
Atas percepatan tersebut, keberadaan KEK Singhasari sangat dibutuhkan untuk mencetak SDM yang siap menguatkan industri manufaktur yang telah beroperasi. Dengan adanya MoA dengan KCL, Khofifah berharap memberikan output yang baik sebagai solusi yang dibutuhkan.
“Tentu warga Jawa Timur tidak ingin menjadi penonton. kita harus melakukan sangat banyak persiapan, terutama kualifikasi sdm yang dibutuhkan untuk bisa memperseiringi percepatan manufaktur di jawa timur,” imbuhnya.
Gubernur Jawa Timur menjamin, terlibatnya King’s College London di KEK Singhasari tidak akan mempengaruhi standar yang selama ini telah diterapkan untuk membentuk SDM di tempat asalnya.
“Pesannya pak Presiden, proses rekruitmennya jangan diturunkan standarnya. Jadi gunakan standar King’s University. Karena ini perguruan tinggi yang sangat termasyur diantara perguruan tinggi di dunia,” katanya.
Sementara, Direktur Utama KEK Singhasari, David Santoso menjelaskan, proyeksinya akan ada 700 siswa yang direkrut KEK Singhasari dengan terbagi dua tahap. Tahap pertama di tahun pertama akan merekrut 300 siswa dilanjutkan ke tahap berikutnya.
“King’s College London bersama KEK Singhasari menyelenggarakan pendidikan yang namanya ‘trans national education’. Jadi King’s London ingin pendidikan yang sudah baik di sana itu bisa menjadi hal yang bisa dikerjasamakan ke luar negeri,” jelas David.
Tentu David berharap, kerjasama antara KEK Singhasari dengan King’s College London bisa berjangka lama. Sehingga pengembangan program studi yang dibutuhkan untuk kebutuhan industri manufaktur di Jawa Timur semakin lengkap.
“Nanti akan berkembang dari satu dua program studi ini sampai dengan 5 program studi. Lima tahun mendatang, tidak hanya di bidang pembelajaran, tapi juga dalam bidang research dan sebagainya,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, turut hadir Deputy Vice President Global Business Development, Helen Bailey; Head of Arts, Faculty of Arts and Humanities, Hugh Bowden, dan beberapa perwakilan dari King’s College London lainnya.
Sekaligus, semuanya diajak berkeliling meninjau bangunan dan fasilitas di KEK Singhasari untuk memastikan kesiapan infrastruktur yang telah dinilai baik oleh King’s College London. (Jup)