JAVASATU-MALANG- Kampung Cempluk Festival (KCF) sudah memasuki tahun ke 11 (sebelas). Pada masa pandemi yang hampir dua tahun berjalan, KCF tetap menunjukkan eksitensinya dengan tetap bersiasat dalam situasi pandemi.
Salah satu bentuk eksistensi tersebut dibuktikan dengan terselenggaranya acara festival kampung atau bisa disebut juga sebagai hari raya kebudayaan kampung cempluk. Meskipun dengan bentuk secara virtual, KCF menghadirkan pertunjukan seni budaya yang menjadi kearifan lokal.
Della perwakilan dari Kampung Cempluk menerangkan, adanya pandemi ini menuntut seluruh pihak termasuk, kampung cempluk untuk beradaptasi dan berdampingan. Yakni dengan pekembangan teknologi Informasi dan komunikasi. Para pemuda kampung cempluk yang tergabung dalam karang taruna. Selalu semangat untuk mengeksplor segala kreativitas dan inovasi dalam rangka menggelar KCF tahun ini.
Tema Kampung Cempluk Festival
“Tema yang diangkat pada perhelatan KCF ke-11 ini adalah “Meluaskan Pandangan serta mempertajam Pikiran” yang diambil dari sebuah penggalan catatan Mohammad Hatta, Bapak Pendiri Bangsa,” ujarnya, Senin (6/9/2021).
Menurutnya, kalimat tersebut memiliki makna yang sangat luas dan dirasa cocok dengan kondisi yang terjadi saat ini. Fenomena yang terjadi saat ini menuntut kita, kaum muda dan sebagai masyarakat Indonesia. Harus membuka wawasan untuk selalu haus belajar, mencari hal-hal yang baru, dan tentu saja bisa bersiasat dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini.
“Tema ini juga mendorong pola baru untuk tetap mempertajam mata dan pikiran, serta kepekaan kolektif terhadap sesama warga kampung. Kolaborasi dan gotong royong harus tetap dilindungi, dijaga dan diberdayakan sebagai kearifan lokal kampung,” urainya.
Ia mengatakan, tim kreatif holution studio malang menjadi tonggak kreativitas dalam perhelatan acara KCF ke-11 ini. Salah satu Pioner virtual stage system Indonesia yang didalamnya diisi oleh anak-anak muda kreatif dan inovatif dalam merangkai seluruh kebutuhan virtual event. Visualisasi dari tampilan virtual menggambarkan bentuk KAMPUNG MASA DEPAN.
Interpretasi dari pemikiran karang taruna kampung cempluk diproduksi dengan memunculkan sisi artifisial oleh tim kreatif.
“Perlu diketahui bahwa tim kreatif holution ini merupakan mitra resmi dari UB TECH, salah satu bagian dari badan usaha milik Universitas Brawijaya, yang bergerak dalam aspek hilirisasi teknologi,” tegas dia.
Pakai Teknologi Unreal dan Aximetri
Sistem yang digunakan oleh tim Holution dalam acara ini biasa dikenal dengan teknologi Unreal dan Aximetri. Dengan penyatuan kedua sistem tersebut, MC dari acara bisa secara live interaktif dengan peserta yang hadir pada virtual stage. Keseruan acara ini akan bisa dinikmati pada tanggal 18 September 2021 yang dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 13.00 WIB dengan acara obrolan kampung bersama para pembakti kampung melalui platform zoom. Dilanjutkan pada sesi kedua, yaitu pada jam 19.00 hingga 23.00 akan dimulai pagelaran seni budaya penampilan talent dan musisi-musisi berbakat dari luar negeri maupun dari domestik.
Della selaku tim acara dari karang taruna mengungkapkan bahwa banyak talent-talent yang konfirm untuk ikut berpartisipasi merayakan gelaran KCF ke-11 ini. Bahkan musisi-musisi dari luar negeri seperti Skotlandia, Amerika, Prancis.
“Dari Indonesia sendiri ada beberapa telent yang ikut hadir yaitu musisi dari Jogja, Bali, Pontianak, Garut, Bandung, Surabaya, Sigi serta tidak ketinggalan warga kampung cempluk sendiri,” ujarnya.
Baca Juga:
Nah, penasarakan dengan pagelaran hari raya kebudayaan kampung cempluk ke-11 ini, kita bisa menikmati live streaming di channel youtube TIPI KAMPUNG, jangan lupa pantengin dan subcribe. (Tya/Ary)