Javasatu,Malang- Warga Jawa Timur utamanya yang tinggal di pesisir pantai tampaknya harus meningkatkan kewaspadaan.
Ini karena, berdasarkan prakiraan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya, wilayah Jawa Timur berpotensi untuk mengalami pasang air laut maksimum.
Forecaster on Duty Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya, Prasetyo Umar Firdianto menjelaskan, pasang air laut maksimum ini diperkirakan akan terjadi mulai Selasa (22/6) hingga Minggu (27/6).
Dia menjelaskan, pasang air laut maksimum ini akan menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir Jawa Timur.
Lebih lanjut, Prasetyo menjabarkan, banjir rob merupakan banjir yang disebabkan oleh kenaikan muka air laut.
Sehingga air yang pasang tersebut menggenangi daratan. Banjir ini diakibatkan oleh terjadinya pasang air laut yang lebih tinggi dari ketinggian daratan.
“Banjir rob juga dikenal sebagai banjir genangan” katanya, Selasa (22/6/2021).
Selain itu, fenomena fase bulan purnama penuh atau full moon, dikatakan Prasetyo, juga mempengaruhi kondisi air laut di bulan Juni sehingga berpotensi menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir.
“Full moon atau spring tide juga mempengaruhi pasang air laut maksimum,” imbuhnya.
Selain itu, dia juga meminta agar warga pesisir juga mewaspadai kemungkinan gelombang tinggi. Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya, ketinggian gelombang laut di Selatan Madura antara 0,3 meter hingga 1 meter. Sedangkan di Laut Jawa bagian timur lebih tinggi lagi. Yakni 0,5 meter hingga 1,5 meter.
Untuk ketinggian gelombang laut di Samudra Hindia selatan Jawa Timur, jauh lebih tinggi dari dua wilayah pesisir itu. sehingga Prasetyo meminta warga tepi pantai untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Waspada tinggi gelombang lebih dari 2,5 meter. Diprediksi ketinggian gelombangnya antara 1,5 meter hingga 5,5 meter,” pungkasnya. (Ayu/Saf)
Comments 3