JAVASATU.COM- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang terus berupaya meningkatkan kualitas tenaga kerja dengan memperkuat peran Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Sebanyak 36 LPK swasta dikumpulkan dalam kegiatan Penguatan Sarana dan Prasarana Kelembagaan Pelatihan Bagi Tenaga Kerja Hasil Industri, Selasa (22/10/2019), di salah satu hotel di Kota Malang.

Kasi Kelembagaan Pelatihan Disnaker, Rely Achmad, menjelaskan kegiatan ini berlandaskan Permenaker Nomor 17 Tahun 2016 dan UU Nomor 13 Tahun 2003. Tujuannya, meningkatkan kelembagaan pelatihan agar lebih kompetitif dalam menjawab kebutuhan pasar kerja.
“Intinya adalah peningkatan kualitas kelembagaan agar lulusan LPK bisa siap kerja,” ujar Rely.
Sementara itu, Kepala Disnaker Kabupaten Malang, Yoyok Wardoyo, menegaskan setiap program harus inovatif sesuai arahan Bupati Malang, Sanusi.
“Pimpinan berpesan jangan copy paste program tahun lalu. Harus ada inovasi dan improvisasi di bidang masing-masing,” kata Yoyok.
Menurutnya, LPK memiliki peran penting dalam mendukung program pemerintah, termasuk pengentasan kemiskinan. Pasalnya, LPK mencetak tenaga kerja yang siap bersaing dan sesuai kebutuhan zaman.
Ia juga mendorong LPK fokus pada kurikulum pendidikan luar negeri demi meningkatkan kualitas calon pekerja migran Indonesia.
Tak hanya itu, Yoyok menyarankan agar LPK melakukan akreditasi ulang ke Kemenaker serta membentuk asosiasi dan bergabung dengan Apindo untuk memperkuat kelembagaan.
“Kami berharap kegiatan ini bisa meningkatkan soft skill dan hard skill lulusan,” tegasnya.
Selain itu, Kemenaker RI juga memberikan bantuan pembiayaan bagi 50 ribu calon pekerja migran Indonesia (CPMI).
Disnaker Kabupaten Malang berharap LPK mampu memanfaatkannya dengan optimal. Perusahaan pun diminta menyalurkan CSR untuk mendukung pendidikan dan penguatan LPK.

Kegiatan tersebut menghadirkan pemateri dari Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja yakni Dodi Suhardiono dan Raden Rohadijanto, dari Bappeda Gatot Suwardiyono, serta dari Apindo Hari Sayogo. (ayu)